Neraca Perdagangan Kembali Surplus USD 5,48 M di Februari 2023

15 Maret 2023 11:43 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/8). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/8). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2023 kembali surplus. Sepanjang Februari 2023, neraca perdagangan surplus USD 5,48 miliar.
ADVERTISEMENT
“Neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus selama 34 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M Habibullah di Gedung BPS, Rabu (15/3).
Nilai ekspor Februari 2023 mencapai USD 21,4 miliar atau turun 4,15 persen dibanding Januari 2023. Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh turunnya nilai ekspor migas sebesar 20,26 persen.
Ekspor non migas Februari 2023 mencapai USD 20,21 miliar, turun 3 persen dibanding Januari 2023, sementara itu naik 3,76 persen jika dibanding ekspor non migas Februari 2022.
Sedangkan nilai impor mencapai USD 15,92 miliar atau turun 13,68 persen dibanding Januari 2023 lebih dalam dari penurunan ekspor. Penurunan tersebut disebabkan penurunan impor bahan baku/penolong sebesar 15,09 persen.
ADVERTISEMENT
Nilai impor Indonesia turun 4,32 persen dibandingkan Februari 2022. Impor migas Februari 2023 senilai USD 2,41 miliar, turun 17,19 persen dibandingkan Januari 2023 atau turun 17,08 persen dibandingkan Februari 2022.
"Impor non migas Februari 2023 senilai USD 13,51 miliar, turun 13,03 persen dibandingkan Januari 2023 atau turun 1,63 persen dibandingkan Februari 2022," katanya.