Pandemi Mulai Mereda, Kapan Insentif Pajak Impor Alat Kesehatan Disetop?

10 Agustus 2022 21:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bea Cukai siap mempermudah impor alat kesehatan untuk penanggulangan COVID-19. Foto: Dok. Bea Cukai
zoom-in-whitePerbesar
Bea Cukai siap mempermudah impor alat kesehatan untuk penanggulangan COVID-19. Foto: Dok. Bea Cukai
ADVERTISEMENT
Direktur Fasilitas Kepabeanan Bea Cukai, Untung Basuki mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan evaluasi insentif pajak impor alat kesehatan. Sebab dengan kondisi pandemi yang mulai melandai ini, kebutuhan alat kesehatan tak sebesar tahun-tahun sebelumnya. Adapun evaluasi tersebut dilakukan bersama dengan Kementerian Kesehatan, BPOM, dan BNPB.
ADVERTISEMENT
“Yang cukup berbeda trennya sekarang adalah COVID-19 yang varian V4 dengan B5. Ini kebutuhan atas obat-obatannya tidak melonjak seperti delta maupun covid awal-awal. Kebutuhan oksigen juga, seperti oksigen konsentrator itu ketika varian delta melonjak. Tetapi untuk yang sekarang relatif tidak ada lonjakan, termasuk obat-obatan,” ujar Untung di Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/8).
Dia melanjutkan, saat ini tak terjadi lonjakkan impor alat kesehatan maupun obat-obatan untuk penanganan COVID-19. Menurut Untung, pihaknya akan menyetop insentif pajak alat kesehatan maupun obat-obatan yang sudah tidak diperlukan lagi di dalam negeri.
“Nah nanti kita akan evaluasi terus, obat-obatan yang sudah diperlukan dan sudah cukup dan bisa kita produksi itu yang akan kita cabut (insentif pajaknya). Tapi konsep kita harus waspada tetap terkait dengan COVID-19 ini. Tapi varian B4 B5 ini relatif tidak ada gejolak kebutuhan atas obat-obatan dan alat kesehatan,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Untung menegaskan bahwa insentif impor vaksin akan tetap berlanjut hingga akhir tahun ini. “Kita kalau ini melihat evaluasi berikutnya sampai akhir tahun, lihat variannya dulu, kita berharap enggak nambah lagi. Kalau memang sudah tidak membutuhkan suplai dalam negerinya, ya sudah cukup,” tutur Untung.