Pascagempa Lombok, Bisnis Perhotelan di Gili dan Bali Lumpuh Total

21 Agustus 2018 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gili Trawangan (Foto: Bella Cynthia/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gili Trawangan (Foto: Bella Cynthia/Kumparan)
ADVERTISEMENT
Gempa Lombok yang terjadi sejak 29 Juli 2018 hingga akhir pekan lalu, membuat puluhan hotel di Lombok dan Bali lumpuh total. Hal tersebut membuat aktivitas bisnis pariwisata terganggu.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar mengungkapkan, saat ini kondisi pariwisata di Lombok, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup mengkhawatirkan. Ada 3 pulau yang bisnis perhotelannya lumpuh total, yaitu di Gili Trawangan, Gili Air, dan Gilimanuk (Bali).
"Tentu saja yang lain pun stuck lah ya, itu akan sangat sulit dan membutuhkan waktu lama untuk recovery, apalagi gempa susulan ada terus. Jadi kita memang harus berusaha infrastrukur kita perbaiki, evakuasi," ucapnya kepada kumparan, Selasa (21/8).
Snorkeling di Gili Air (Foto: Flickr/Cikgu Pauzi)
zoom-in-whitePerbesar
Snorkeling di Gili Air (Foto: Flickr/Cikgu Pauzi)
Selain itu, Asnawi juga menambahkan, dengan berhentinya aktivitas bisnis di ketiga wilayah tersebut, maka otomatis pengusaha mengalami kerugian yang cukup besar.
"Kalau pendapatan besar itu coba aja hotel pertama di Gili Trawangan itu itu besar, kalau misalnya rata-rata 1.000 kamar kalikan aja kalau mereka jual minimal USD 100 dolar per kamar. Pasti kerugian besar. Karena bulan-bulan gini mereka itu biasanya full," katanya.
ADVERTISEMENT
Asnawi berharap, pemerintah segera bertindak untuk mengevakuasi korban dan membenahi kerusakan infrastruktur yang rusak. Lantaran hal tersebut membuat citra pariwisata di Lombok menjadi negatif.
"Pascagempa, hotel sepi pengunjung. Tapi bagaimana pun ini bencana bagi kita sebagai destinasi nasional, kita sama-sama akan memperbaiki, mendorong agar ada image positif, kira-kira begitu," pungkasnya.