Pedagang Keluhkan Pasar Kian Sepi, Imbas Lonjakan Harga Jelang Nataru

9 Desember 2022 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang ayam potong dan sayur mayur melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/9/2022). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang ayam potong dan sayur mayur melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/9/2022). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Ketua Bidang Jaringan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Don Muzakir menyebut pasar saat ini dalam kondisi kian sepi. Ia mengatakan suasana pasar menjadi sama sekali berbeda dibanding masa kenaikan harga belum terjadi.
ADVERTISEMENT
“Kita di sini kurang (pengunjungnya) hampir 40 persen dari bulan lalu. Sangat mengkhawatirkan kondisi pasar tradisional ini, ini bukan hanya di pusat ya, di daerah-daerah juga sama.” kata Don ketika dihubungi kumparan, Jumat (9/12).
Harga komoditas pangan di DKI Jakarta mengalami kenaikan jelang Natal dan tahun baru (Nataru). Hal ini disebabkan meningkatnya permintaan pasar hampir 20 persen.
“Komoditi pangan yang terpantau mengalami kenaikan harga adalah beras, telur ayam dan cabe rawit merah. Peningkatan kebutuhan pangan tertinggi terjadi pada komoditas telur ayam sebesar 12,72 persen,” kata Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) Suharini Eliawati dalam keterangan tertulis, Kamis (8/12).
Jika melihat info pangan Jakarta per Kamis sore (8/12), beras mengalami kenaikan mulai Rp 20 hingga Rp 136 per kilogram, daging kambing naik Rp 1.061 per kilogram, minyak goreng naik Rp 138.
ADVERTISEMENT
Cabai rawit terpantau mengalami kenaikan tertinggi, yaitu naik Rp 1.096 menjadi Rp 53.181 per kilogram untuk cabai rawit merah, dan naik Rp 2.208 menjadi Rp 45.953 per kilogram untuk cabai rawit hijau.
Ia memberikan contoh untuk Pasar Minggu, tidak lagi dipenuhi dengan kendaraan pengunjung, padahal sampai dengan November tempat parkir selalu penuh.
Pedagang cabai dan sayur di PD Pasar Kramat Jati Jaya, Jakarta. Timur. Foto: Alfadillah/kumparan
Don juga bercerita daya beli pengunjung pasar berkurang drastis. Pembelian komoditas pangan seperti beras, telur ayam, cabai rawit, hingga kedelai dapat berkurang hingga separuh sebelum memasuki bulan Desember.
“Padahal dulu ramai parkir, susah carinya, sekarang super sepi. Yang datang itu-itu saja, pelanggan biasanya. Belum lagi kalau datang misalnya, biasanya beli telur 1 kilo sekarang cuma setengah kilo, karena sudah barang mahal, gaji nggak naik, susah lah kita,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Don menyampaikan harapannya Pemerintah dapat segera melakukan tindakan antisipasi kenaikan harga jelang Nataru. Ia berpendapat hal ini dapat dilakukan dengan penggalakan subsidi komoditas, serta melakukan operasi pasar bukan hanya di Ibukota, tapi di daerah-daerah.
“Kita harap pemerintah bisa ambil sikap beri subsidi yang signifikan, kemudian lakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga, agar pasar bisa ramai lagi, jangan di Jakarta saja tapi,” tutupnya.