Pedagang Kue Kering Banjir Orderan saat Lebaran, Omzetnya Rp 20 Juta per Hari

25 April 2023 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vita, Pemilik Toko Kue Quely di Supermarket Aneka Buana, Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2023).  Foto: Nabil Jahja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Vita, Pemilik Toko Kue Quely di Supermarket Aneka Buana, Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
ADVERTISEMENT
Pedagang kue kering mendapat banyak pesanan saat Lebaran 2023. Makanan tersebut memang banyak ditemukan di setiap rumah untuk menyambut tamu yang berkunjung. Kondisi itu berimbas positif ke omzet para penjual kue kering.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dirasakan oleh Toko Kue Quely, gerai kue kering yang berlokasi di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Vita, pemilik Toko Kue Quely, mengaku mendapatkan omzet hingga Rp 20 juta per harinya pada hari-hari terakhir Ramadhan 2023.
Vita menjelaskan omzetnya naik 100 persen lebih dari hari-hari biasa. Omzetnya juga meningkat pesat jika dibandingkan lebaran tahun lalu.
“Seminggu sebelum Lebaran itu berbondong-bondong orang belanja kue kering, kayak Nastar, Putri Salju, Kastengel gitu. Saya sibuk banget, soalnya online jualan juga, sampai panggil saudara saya di kampung minta bantuin. Kalau omzet Rp 15 juta sampai Rp 20 juta lah,” ujar Vita kepada kumparan, Selasa (25/4).
“Biasanya saya cuma dapat Rp 5 juta per hari, bahkan dulu dekat lebaran tidak sampai Rp 10 juta. Karena mudik sudah dibolehin full, pada bawa ke kampung kuenya,” sambungnya.
Pekerja menyelesaikan pembuatan kue kering di Kwitang, Jakarta, Senin (3/4/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Vita menjabarkan rata-rata harga jual kue kering di tokonya bervariasi, mulai dari Rp 40.000 untuk produk dengan kemasan kecil hingga Rp 200.000 untuk yang menggunakan bahan dengan kualitas tinggi.
ADVERTISEMENT
“Sengaja saya jualannya variasi jadi kalau bisanya beli murah, ada, kalau bisa beli mahal, ada juga. Paling laku itu Nastar Butter Wijsman, Rp 200.000 satu kilonya,” ungkap Vita.
Vita juga menuturkan keuntungannya hampir 70 persen lebih berasal dari penjualan di marketplace. Ia mengaku baru membuka lapak online selama 3 bulan terakhir, tetapi penjualannya justru melebihi penjualan offline.