Pedagang Sebut Barang Impor Bekas Lebih Dilirik, Produk UMKM Kalah Saing

19 Maret 2023 14:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Pasar Senen, Minggu (19/3/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pasar Senen, Minggu (19/3/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
ADVERTISEMENT
Impor baju bekas terus menjadi polemik dalam negeri akhir-akhir ini. Presiden Jokowi menyebut impor pakaian bekas mengganggu industri tekstil dan UMKM.
ADVERTISEMENT
Merespons langkah pemerintah tersebut, para pedagang Pasar Senen menyebut kualitas barang impor bekas melebihi barang-barang dijual pelaku UMKM serta lebih laku di pasaran. Karenanya, pedagang lebih memilih untuk menjual barang bekas impor.
“Seharusnya menteri terkait memperkuat UMKM, sanggup enggak UMKM bersaing dengan barang impor? Sanggup enggak UMKM ini menyediakan harga Rp 10.000, Rp 5.000 dengan kualitas tinggi? Masalahnya kan belum, makanya belum dilirik pelanggan,” ujar Deka kepada kumparan, Minggu (19/3).
Deka juga menyebutkan kuantitas barang bekas impor hanya sedikit, sehingga ia mengatakan praktik thrifting semestinya tidak akan mencederai kinerja UMKM.
Pedagang lainnya, Tiara, mengatakan pihaknya sudah berusaha agar baju yang dijualnya layak pakai dan tidak mengancam kesehatan. Menurutnya, baju impor bekas memberi kesempatan untuk masyarakat menengah ke bawah untuk menikmati barang bermerek.
ADVERTISEMENT
“Kalau soal risiko kesehatan, pastinya kita (pedagang) dulu yang kena. Ini baru yang dijual setelah di-laundry. Jadi barang-barang yang dijual itu memenuhi kualitas layak pakai. Kecuali barang obralan yang benar-benar di bawah Rp. 1.000 (harganya), itu kita enggak jamin ya,” jelas Tiara.
“Tapi kualitas barang bekas ini kan oke, dibutuhkan masyarakat bawah, Rp 20.000 dapat barang branded. Untuk para kuli, pembantu, ini sumber kebahagiaan,” tambahnya.
Suasana di Pasar Senen, Minggu (19/3/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
Jokowi sebelumnya bahkan memerintahkan jajaran menterinya untuk membasmi pakaian impor bekas dalam negeri. "Sangat mengganggu, yang namanya impor pakaian bekas, mengganggu," ujar Jokowi di Istora Senayan, Rabu (15/3).
"Sudah saya perintahkan untuk mencari betul dan sehari dua hari sudah banyak yang ketemu. Itu mengganggu industri tekstil dalam negeri," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan pakaian bekas dapat mengancam kesehatan konsumennya.