Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pekan Ini, Aliran Dana Asing ke SBN Capai Rp 9 Triliun
26 Oktober 2018 16:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Dampak positif kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga mulai terasa. Buktinya, aliran portofolio asing yang masuk di Surat Berharga Negara (SBN) selama minggu ini tercatat sebesar Rp 9,08 triliun.
ADVERTISEMENT
“Dalam minggu ini terjadi aliran masuk dalam bentuk pembelian SBN Rp 9,08 triliun rupiah sehingga kalau dilihat keseluruhan sampai 25 Oktober mtd nya Rp 8,26 triliun karena beberapa minggu sebelumnya ada net jual,” ungkap Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, di Gedung BI Thamrin, Jakarta, Jumat (26/10).
Menurut Perry, kebijakan menaikkan suku bunga yang dilakukan BI selama ini memang bertujuan meningkatkan daya tarik pasar keuangan Indonesia. Khususnya untuk menarik aliran modal asing. Selain itu, menurut Perry kebijakan tersebut juga bertujuan untuk menurunkan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Tentunya hal tersebut dilakukan dengan koordinasi dengan pemerintah.
Sedangkan, dari aliran saham, Perry mengakui bahwa pada pekan ini aliran masuk masih rendah. Hal ini terkait perkembangan ekonomi global khususnya perkembangan indeks harga saham di AS.
“Kalau dari saham memang untuk selama minggu ini ada aliran masuk Rp 0,2 triliun kalau mtd Rp 4,4 triliun masih out flow mtdnya,” ujar Perry.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, menurut Perry, hal tersebut juga turut menambah suplai di pasar valas. Selain itu, adanya dukungan dari perbankan dan korporasi yang juga berkontribusi di dalam mekanisme di pasar valas, juga mendukung terjadinya stabilisasi nilai tukar rupiah. Kondisi ini menurut Perry menunjukkan adanya confidence dari investor global terhadap ekonomi Indonesia.
"Hasil ini juga sebagai bentuk confidence investor global terhadap ekonomi Indonesia. Kebijakan moneter dan fiskal baik dari sisi makro maupun sektor rill dan koordinasi BI dan pemerintah baik dalam ranah moneter dan fiskal secara bersama menurunkan defisit transaksi berjalan," tutupnya.