Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Pekerja Formal Kelas Menengah Turun Tipis dalam 5 Tahun Terakhir
30 Agustus 2024 18:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Sejumlah penumpang berada di rangkaian kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek tujuan Stasiun Jakarta Kota di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (30/7/2024). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01j417rpmm8cqndwtwjh0yfe39.jpg)
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS ) mencatat adanya penurunan jumlah pekerja di sektor formal pada kelompok kelas menengah dalam lima tahun terkahir. Pekerja sektor formal kelas menengah pada tahun 2024 sebanyak 59,38 persen dari total populasi kelas menengah sebanyak 47,85 juta penduduk.
ADVERTISEMENT
Sementara pada tahun 2019, pekerja sektor formal pada kelompok kelas menengah sebanyak 61,71 persen dari total populasi kelas menengah sebanyak 57,33 juta penduduk.
"Dalam 5 tahun terakhir proporsi pekerja kelas menengah yang berstatus formal mengalami penurunan sedikit," ujar Plt Kepala BPS , Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Jumat (30/8).
Menariknya, 1 dari 3 penduduk kelas menengah merupakan Generasi Z (Gen Z) dan Alpha. Mayoritas Generasi Z dan alpha bekerja pada sektor formal.
"Maka 42 persen dari kelompok menuju kelas menengah merupakan Generasi Z dan Generasi Alpha mayoritas kelas menengah berstatus pekerja formal," tutur Amalia.
Hal yang tak kalah menarik lainnya yaitu terjadi kenaikan proporsi kelas menengah yang bekerja di sektor pertanian pada tahun 2024 sekitar 19,97 persen. Angka tersebut masih lebih tinggi dibanding tahun 2019 kelas menengah yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 15 persen.
ADVERTISEMENT
"Setelah pandemi tahun 2021 itu proporsi kelas menengah yang bekerja di sektor pertanian mengalami peningkatan menjadi 21,23 persen. Tetapi kemudian di tahun 2024 kembali menurun menjadi 19,97 persen artinya ada shifting kembali dari pertanian ke sektor lain setelah pandemi berakhir," jelasnya.