Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Pelaku Industri Optimistis Sektor Pertanian Kembali Moncer di 2024
31 Januari 2024 16:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski demikian, sejumlah tantangan global di sektor pertanian dinilai masih perlu diwaspadai, seperti pembatasan ekspor komoditas di sejumlah negara, hingga mahalnya harga pupuk.
CEO PT Delta Giri Wacana (DGW Group) David Yaory menyatakan, peluang bisnis sektor pertanian di tahun ini akan dinamis. Hal ini ditandai dengan berakhirnya musim kemarau panjang, sehingga akan mengintensifkan kegiatan pertanian nasional.
"Selain itu dukungan pemerintah dalam mendorong peningkatan produktivitas pertanian guna mendukung ketahanan pangan, menjadi faktor penting dalam mendorong sektor agraria termasuk bagi industri suplai pertanian," kata David dalam keterangannya, Rabu (31/1).
Selama 2023, pertumbuhan penjualan 2023 sebesar 15,6 persen di tengah tantangan kondisi cuaca ekstrem, yang menyebabkan penurunan pada aktivitas dan hasil pertanian nasional. Menurutnya, El Nino yang terjadi di tahun lalu memberikan dampak signifikan bagi sektor pertanian Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Mengutip data Euromonitor, konsumsi pestisida Indonesia pernah menyentuh pertumbuhan yang kuat pada 2021 dengan nilai sebesar Rp 23,6 triliun.
Akibat El Nino, konsumsi pestisida nasional 2023 diestimasi hanya tercatat sebesar Rp16,4 triliun baik untuk segmentasi pasar B2B dan Non B2B melanjutkan tren penurunan secara Compound Annual Growth Rate (CAGR) periode 2018-2022 yang sebesar minus 3,7 persen.
Di tengah penurunan pasar pestisida nasional tahun lalu, tambahnya bisnis pestisida DGW masih tumbuh sebesar 11 persen secara volume penjualan.
Pertumbuhan di tengah tantangan el nino juga dirasakan perusahaan pada bisnis pupuk yang mana pada 2023 mencatatkan pertumbuhan volume penjualan pupuk sebesar 34 persen dari 2022.
"Dengan kinerja yang masih bertumbuh di tahun 2023, kami melihat tahun 2024 mendatang sebagai tahun yang dinamis dalam meraih peluang bisnis yang ada," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian memiliki kontribusi 12,4 persen ke Produk Domestik Bruto (PDB) hingga kuartal III 2023.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar merinci, sektor perkebunan berkontribusi 3,76 persen. Sedangkan sektor tanaman pangan berkontribusi 2,32 persen. Perikanan sebesar 2,58 persen, peternakan 1,52 persen dan hortikultura sebesar 1,44 persen.
Salah satu penopangnya, kata Amalia, sektor pertanian berkontribusi dalam komoditas ekspor. Total ekspor produk pertanian tercatat tumbuh 15,39 persen (yoy).