Pelni Tambah Frekuensi Pelayaran di Rute Padat Penumpang saat Mudik

19 Mei 2019 19:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KM Kelud Foto: Dok. PT PELNI
zoom-in-whitePerbesar
KM Kelud Foto: Dok. PT PELNI
ADVERTISEMENT
Menjelang Lebaran, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menegaskan tidak akan menambah jumlah armada kapal. Namun, Pelni akan mengubah peta pelayaran mereka. Frekuensi pelayaran di kawasan padat penumpang akan ditambah seperti rute Batam-Belawan.
ADVERTISEMENT
“Upaya Pelni sebenarnya untuk ruas-ruas yang sekiranya penuh, kita tambah frekuensi. Ada beberapa wilayah Timur yang tidak terlalu padat saat Lebaran ya kita pindahkan. Misal, Batam-Belawan kan banyak, maka untuk wilayah Timur akan kita alihkan ke situ,” ungkap Kepala Kesekretariatan Pelni, Yahya Kuncoro, saat dihubungi kumparan, Minggu (19/5).
Adapun pergerakan penumpang di wilayah Batam-Belawan nantinya diprediksi akan naik sekitar 108 persen dari 14.834 orang menjadi 15.974 orang. Sedangkan untuk rute Kumai-Semarang diprediksi naik 109 persen, dari 8.942 menjadi 9.260
Untuk rute Sampit-Semarang diprediksi naik 80 persen dari 9.643 menjadi 7.684, Kumai-Surabaya diprediksi naik 95 persen dari 6.692 menjadi 6.333, Batam-Tanjung Priok diprediksi naik 135 persen dari 3.118 menjadi 4.200 orang. Rute Sampit-Surabaya juga diprediksi naik 74 persen dari 4.400 menjadi 3.273 dan Belawan-Batam diprediksi naik 123 persen dari 2.256 menjadi 2.777 orang.
ADVERTISEMENT
Pergerakan penumpang tersebut masih dalam satu wilayah dari barat ke barat yang meliputi Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Kepulauan Riau.
“Pergerakan pemudik dari wilayah Tengah ke wilayah Barat seperti dari Balikpapan-Surabaya diprediksi naik 102 persen dari 14.683 menjadi 15.037 pelanggan,” jelasnya.
Sementara prediksi pergerakan pemudik di wilayah Tengah terdiri dari rute Makassar-Baubau dari sebelumnya 7.000 orang menjadi 6.818 orang atau naik 97 persen, Makassar-Bima diprediksi naik 110 persen dari 4.986 orang menjadi 5.473 orang.
Rute Tarakan-Parepare juga diprediksi naik 118 persen dari 4.422 menjadi 5.208 orang, Makassar-Labuanbajo diprediksi naik 107 persen dari 2.559 menjadi 2.732 orang, Balikpapan-Makassar dari sebelumnya 1.790 orang menjadi 2.698 atau naik 151 persen.
ADVERTISEMENT
Balikpapan-Maumere dari 1.171 orang menjadi 2.646 orang di Lebaran 2019 atau naik 226 persen, Bontang-Awerange dari 1.494 menjadi 2.357 atau naik 158 persen, Balikpapan-Pantoloan dari 1.307 menjadi 2.262 atau naik 173 persen, Baubau-Makasar dari 2.362 menjadi 2.138 atau naik 70 persen, Nunukan-Parepare sebelumnya berkisar 3.064 orang menjadi 2.135 atau naik 70 persen dan Kupang-Lewoleba dari 2.090 menjadi 2.068 orang atau naik 99 persen.
Pemudik motor menggunakan kapal Pelni. Foto: ANTARA FOTO/R. Rekotomo
Untuk prediksi pergerakan penumpang di wilayah Timur, Manokwari-Sorong diprediksi naik 179 persen dari 2.723 menjadi 4.887 orang. Ambon-Baubau dari 3.093 menjadi 4.768 atau naik 154 persen, Ambon-Bandaneira dari 2.817 menjadi 4.485 atau naik 159 persen, Sorong-Manokwari dari dari 2,035 menjadi 2.202 atau naik 108 persen, Sorong-Ambon dari 2.132 menjadi 2.147 atau naik naik 101 persen, Jayapura-Biak turun sekitar 60 persen dari 3.198 menjadi 1.933 orang.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk rute Manokwari-Biak naik sekitar 125 persen dari 1.255 menjadi 1.568, Dobo-Tual naik 182 persen dari 829 menjadi 1.511 orang, Ambon-Tual naik 195 persen dari 751 orang menjadi 1.468 orang, Biak-Manokwari dari 643 menjadi 1.457 atau naik 227 persen dan Biak-Jayapura naik 70 persen dari 2.044 orang menjadi 1.427 orang.
Pelni sudah menyiapkan 26 kapal trayek nusantara dengan 83 pelabuhan singgah melayani 1.239 ruas dengan total kapasitas angkut menjadi 54.967 pax atau seat sudah termasuk kapasitas toleransi yang telah disetujui Kementerian Perhubungan.
Selain itu Pelni juga melayani 46 trayek kapal perintis menyinggahi 305 pelabuhan, 4.620 ruas dengan kapasitas 13.961 pax per hari.
“Pelni menyiapkan 26 kapal trayek nusantara dan 46 trayek kapal perintis yang terkoneksi secara tersistem dalam mudik Lebaran tahun 2019 ini," tutup Yahya.
ADVERTISEMENT