Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pembangunan Megaproyek Smelter Tembaga di NTB Diklaim Tercepat di Dunia
23 September 2024 13:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Komisaris PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Hilmi Panigoro, mengeklaim pembangunan fasilitas pengolahan atau smelter tembaga dan logam mulia perusahaan di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), termasuk yang tercepat di dunia.
ADVERTISEMENT
Hilmi menuturkan, proyek strategis nasional (PSN) tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen dari Amman dalam mengembangkan industri pertambangan indonesia.
"Dalam kurun waktu 14 bulan Amman berhasil menyelesaikan konstruksi megaproyek ini, lengkap dengan fasilitas pendukungnya. Pembangunan fisik megaproyek ini merupakan salah satu yang tercepat di dunia untuk skala proyek serupa," ujarnya saat peresmian smelter Amman Mineral, Senin (23/9).
Dia mengakui, proses pembangunan smelter ini bukan perjalanan yang mudah, sebab ada banyak tantangan yang harus dihadapi mulai dari tantangan teknis, pandemi COVID-19, kenaikan suku bunga pinjaman, hingga situasi politik dan ekonomi global yang mempersulit pengiriman alat-alat untuk proyek ini.
"Namun dengan kerja keras, semangat, dan kolaborasi, kami berhasil mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia," katanya.
ADVERTISEMENT
Hilmi menyebutkan, Indonesia merupakan salah satu produsen tembaga terbesar di dunia, sementara Amman merupakan salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia.
Dengan dimulainya operasional smelter di tahun ini, dia memastikan Amman kini telah bertransformasi menjadi operasi pertambangan yang berintegrasi penuh dari hulu ke hilir.
"Semoga dengan beroperasinya smelter tembaga ini, posisi indonesia di rantai pasok global tembaga semakin kuat. Smelter ini juga akan mendukung upaya pemerintah untuk menciptakan hilirisasi industri mineral dan memperkuat pertahanan industri nasional," ujar Hilmi.
Smelter ini dirancang memiliki kapasitas input terpasang sebesar 900.000 ton konsentrat per tahun (ktpa). Selain itu, smelter ini akan menghasilkan produk akhir berupa 222.000 ton katoda tembaga per tahun (tpa), serta asam sulfat, emas batangan, perak batangan, dan selenium.
ADVERTISEMENT