Pembangunan PLTA Jatigede Sudah 85 Persen, Akan Tambah Pasokan Listrik Jawa-Bali

5 April 2021 6:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (27/11/2020).  Foto: Adeng Bustomi/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (27/11/2020). Foto: Adeng Bustomi/Antara Foto
ADVERTISEMENT
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN akan memperkuat pasokan listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT). Hal ini seiring dengan perkembangan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang telah mencapai 85 persen.
ADVERTISEMENT
Direktur Mega Proyek dan EBT PLN, M. Ikhsan Asaad, pada Minggu (4/4) meninjau proyek tersebut untuk memastikan perkembangan pembangunannya. PLTA Jatigede dengan kapasitas 2x25 Mega Watt (MW) tersebut, nantinya dimanfaatkan untuk mendukung sistem kelistrikan interkoneksi Jawa-Bali.
"Proyek PLTA saat ini sudah mencapai 85 persen, meski ada beberapa tantangan tersendiri namun kami yakin dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik antara PLN, Unit pelaksana dan juga kontraktor, serta dukungan dari Kementerian ESDM dan Kementerian PUPR proyek ini akan dapat kami selesaikan di tahun 2021 ini,” kata Ikhsan melalui keterangan tertulis, Senin (5/4).
PLTA Jatigede sendiri mulai dibangun PLN pada 2015, semula ditargetkan sudah beroperasi pada 2019 lalu. Kini pembangunan PLTA tersebut kembali dilakukan percepatan, sejalan dengan komitmen PLN untuk meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Proyek pembangunan PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019). Foto: Helmi Afandi Abdullah
Dengan kapasitas total 110 MW, PLTA Jatigede memiliki potensi target produksi listrik tahunan sebesar 462.6 Giga Watt Hour (GWH) dengan peak hour 157,4 GWH dan off peak hour 305,2 GWH.
ADVERTISEMENT
Saat ini progress pengerjaan meliputi pembangunan gedung pembangkit (power house) dengan tipe semi-underground, saluran pembawa air (water ways), tangki pandatar air (surge tank), pipa pesat (penstock), saluran buang (tailrace), bangunan transmisi (transformer yard, switchyard), jaringan transmisi (transmission line) dan peralatan electromechanical (turbin, generator, control unit) serta bangunan penunjang lainnya.
Adapun nilai investasi pembangkit ini mencapai USD 85 juta dan Rp 735 miliar, dengan sumber dana dari Anggaran PLN dan Export Credit Agency (ECA). Sedangkan untuk pekerjaan utama PLTA Jatigede, PLN telah menunjuk kontraktor pelaksana yaitu Konsorsium Sinohydro-PT PP (Persero) Tbk dan PLN Enjiniring sebagai konsultan.
Pembangunan PLTA Jatigede dengan kapasitas 2x25 MegaWatt di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Foto: PLN
Salah satu capaian penting dalam progres pengerjaan PLTA, PLN UIP JBT pada Oktober 2019 lalu telah berhasil menyelesaikan pekerjaan top heading excavation atau penggalian saluran air di headrace tunnel sepanjang 2.218,73 meter. Headrace tunnel berfungsi sebagai terowongan penghubung penampungan air dengan penstock, yang juga terhubung dengan power station.
ADVERTISEMENT
Saat beroperasi nanti, pembangkit ini direncanakan akan memanfaatkan air dari Waduk Jatigede di Sungai Cimanuk, dengan membuat struktur intake untuk mengalirkan air ke terowongan menuju power house dan menghasilkan listrik sebesar 110 MW.
M Ikhsan menyebutkan, selain PLTA Jati Gede, PLN juga membangun beberapa proyek pembangkit listrik EBT lainnya di Provinsi Jawa Barat. "PLN sangat mendukung pencapaian target program energi terbarukan 23 persen pada 2025. Selain PLTA Jatigede, kami akan terus menggenjot penyelesaian program-program EBT lainnya di Jawa Barat," ujar Ikhsan.
Proyek tersebut di antaranya PLTA Upper Cisokan Pumped Storage 4x260 MW yang terletak di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Serta, PLTP Tangkuban Perahu 3x20 MW yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Sehingga total pembangkit listrik green energy di Jawa Barat yang akan dibangun oleh PLN adalah sebesar 1.210 MW.
ADVERTISEMENT