Pemerintah Beberkan Upaya Dorong Kinerja Logistik RI

Kapal PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Foto: ASDP

Pemerintah diharapkan mampu mendorong sektor logistik di tahun depan. Hal ini sebagai upaya untuk memperbaiki indeks kinerja logistik atau Logistics Performance Index (LPI) Indonesia yang anjlok ke peringkat 64 tahun ini, dari tahun 2018 berada di peringkat ke-45.

Berdasarkan data Bank Dunia, kinerja logistik Indonesia kalah dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Tercatat skor LPI Indonesia 3,0. Sekor ini juga mengalami penurunan bila dibandingkan dengan data 2018, yang saat itu skor LPI Indonesia mencapai 3,15.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, ada sejumlah upaya yang dilakukan perseroan untuk mendorong kinerja logistik di Tanah Air. Salah satunya adalah membuka lintasan baru Jangkar-Lembar demi mendukung peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat dan kelancaran distribusi logistik Pulau Jawa dan Lombok.

"Transportasi itu konektivitasnya ke seluruh Indonesia, tidak hanya di daerah tertentu saja. Observasi kami melihat ada angka yang memprihatinkan dari LPI. Tahun 2018 Indonesia berada di ranking 45. Pada tahun 2023, LPI Indonesia turun di ranking 63 dari 139 negara. Merupakan sebuah kehormatan bagi kami karena kembali diberikan kepercayaan untuk ikut melayani dan memperbaiki sistem logistik Indonesia,” ujar Ira dalam keterangannya, Rabu (16/8).

Dia menjelaskan, ASDP berkontribusi dalam pengelolaan pelabuhan dan kelancaran industri sektor logistik. Pembukaan lintasan baru diharapkan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar pelabuhan Jangkar dan Kabupaten Situbondo, serta potensi pembukaan lintasan jarak jauh Long Distance Ferry (LDF) ke pulau-pulau di Indonesia. Dengan dibukanya lintas Jangkar – Lembar, masyarakat memiliki lebih banyak alternatif jalur menyeberang dari Jawa ke Nusa Tenggara Barat.

Penetapan jadwal keberangkatan kapal di lintasan Jangkar – Lembar pada pukul 14.00 WIB dengan keberangkatan 2 kali seminggu dari Pelabuhan Jangkar dan Pelabuhan Lembar. Jadwal tersebut masih bersifat tentatif bergantung pada perkembangan pasar.

“Saat ini, kami pastikan KMP. Jatra II dapat beroperasi. Untuk ke depannya, kami masih memantau minat pasar terhadap dibukanya lintasan baru ini. Ada kemungkinan penambahan layanan jadwal kapal menjadi setiap hari jika antusiasme pengguna jasa menggunakan jaur ini terus meningkat,” ujar Ira.

Ira menambahkan reservasi tiket bisa diakses melalui trip.ferizy.com sebagai online ticketing platform milik ASDP. Pelayaran perdana ini menghadirkan KMP Jatra II di Lintasan Jangkar – Lembar yang siap beroperasi pada 15 Agustus 2023 dengan muatan kendaraan mencapai 35 ton.

Wakil Ketua Umum VII INSA Faty Khusumo mengatakan, efisiensi logistik di Indonesia sudah menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Dia mencontohkan, kinerja tracking dan tracing Indonesia tentu akan lebih sulit dibandingkan dengan negara tetangga lain seperti Singapura yang tidak memiliki banyak pelabuhan

"Jumlah kapal angkutan domestik mengalami pertumbuhan seiring dengan pulihnya perekonomian Indonesia. Hal tersebut dinilai berdampak pada ketepatan waktu (timeliness) pada pelayanan di pelabuhan," kata Faty.

Dia menjelaskan, pengembangan hub and spoke pelabuhan juga menjadi salah satu fokus utama guna meningkatkan kinerja logistik nasional. Menurutnya, konsep pelabuhan utama atau hub dan pelabuhan pengumpan atau spoke akan meningkatkan efisiensi logistik nasional.

Sebagai contoh, kapal-kapal kecil dapat menyalurkan barang-barang dari pelabuhan utama ke pelabuhan pengumpan yang akan berimbas positif pada penurunan biaya logistik.

“Kalau misal setiap rute angkutan ada dari satu titik ke titik terjauh, itu akan banyak sekali. Tetapi, jika nanti terus dikembangkan, hub and spoke bisa mengurai kepadatan traffic kapal,” jelasnya.