Pemerintah Mulai Uji Coba B40 di Luar Otomotif, Kereta Api hingga Genset

24 Mei 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung ESDM. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung ESDM. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memulai uji coba penerapan bauran bahan bakar nabati (BBN) Solar dengan 40 persen minyak kelapa sawit atau biodiesel 40 (B40) di luar sektor otomotif.
ADVERTISEMENT
Uji terap B40 di tahun 2024 ini meliputi kereta api, kapal, alat mesin pertanian, alat berat, hingga pembangkit. Kementerian ESDM merencanakan uji terap sektor non otomotif ini dilaksanakan dengan rentang waktu hingga 8 bulan.
Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (BBPMGB) Lemigas, Mustafid Gunawan, menjelaskan salah satu tahapan dalam uji terap ini yaitu joint inspection dengan PT KAI (Persero), PT Pertamina Patra Logistik, dan KA Logistik di Depo Arjawinangun, Cirebon, Selasa (14/5) lalu.
"Pada tahap ini Lemigas melakukan survei pembangunan infrastruktur persiapan uji penggunaan B40 pada sektor kereta api. Dengan berbekalkan tenaga ahli yang dimiliki survei berjalan dengan lancar," jelasnya, dikutip Jumat (24/5).
Selain kereta api, Lemigas juga sudah mengadakan pelaksanaan uji startability genset gedung dan kendaraan berat industri menggunakan bahan bakar B40.
ADVERTISEMENT
"Sekarang Kementerian ESDM melalui BBPMGB Lemigas sebagai pelaksana pengujian, melakukan pengujian B40 pada mesin genset dan kendaraan berat industri," ungkap Mustafid.
Pelepasan uji jalan B40 di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (27/7/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Uji startability ini dibuka oleh Kepala Balai Lemigas yang di wakili oleh Koordinator Kelompok Pengujian Aplikasi Produk Cahyo Widodo, dan dihadiri oleh perwakilan Dirjen EBTKE, APROBI, BPDPKS, Ditjen Migas, PT PLN (Persero), PLN Puslitbang, dan BRIN.
Kegiatan tersebut diawali dengan dengan pembukaan dan pemaparan tentang persiapan uji startability, dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa genset yang sudah disiapkan untuk pengujian yang ada di lingkungan komplek perkantoran Lemigas.
Pengujian dilakukan dengan empat genset pembangkit gedung dengan empat merk yang berbeda di kawasan perkantoran Lemigas. Pengujian dimulai pada 20 Mei 2024 dan akan selesai pada 16 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
"Parameter pengujian yang dilakukan meliputi temperatur lingkungan genset, kelembaban lingkungan genset, temperatur bahan bakar B40 genset, temperatur oli genset, dan tegangan aki genset," tutur Mustafid.
Mustafid menjelaskan, pengujian B40 sebelumnya sudah dilaksanakan pada 12 kendaraan roda empat alias mobil pada tahun 2022, serta enam kendaraan kelas berat di bawah 3,5 ton dengan target harian jarak tempuh 560 km dan total 50 ribu km.
Ilustrasi kereta api. Foto: KAI
Adapun Indonesia sudah memasuki penerapan B35 mulai tahun 2023. Kementerian ESDM menetapkan kuota penyaluran B35 sebesar 13,41 juta kiloliter (KL) di tahun 2024. Kuota itu ditetapkan berdasar pada keberhasilan penyaluran B35 sepanjang 2023.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menargetkan peningkatan bauran biodiesel menjadi 40 persen atau B40 dilakukan tahun depan.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin untuk menambahkan lebih banyak mungkin tahun ini atau tahun depan, kami ingin mencapai 40 persen dan kami ingin memiliki 5 persen etanol, sekarang sudah ada dalam rencana percontohan," ujarnya saat Jakarta Futures Forum, Jumat (4/5).
Ditemui setelah acara, Eniya menjelaskan pemerintah sudah berdiskusi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk persiapan produksi kelapa sawit untuk biodiesel tanpa pembukaan lahan.
"Kapasitas produksi kita sekarang ini lebih dari B40, jadi kalau mau diberlakukan B40 itu masih sisa sekitar 4 juta ton, jadi masih banyak potensi," jelasnya.