Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
7 Ramadhan 1446 HJumat, 07 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Pemerintah Perpanjang HGBT, Industri Keramik akan Ekspansi Pabrik
3 Maret 2025 14:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pelaku usaha industri keramik buka suara soal diperpanjangnya Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT ) melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 76.K/MG.01/MEM.M/2025 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 91.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu.
ADVERTISEMENT
Ada skema baru dalam perpanjangan HGBT lima tahun ke depan ini. HGBT dibedakan berdasarkan pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar sebesar USD 7 per MMBTU (million british thermal unit) dan untuk bahan baku sebesar USD 6,5 per MMBTU.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengatakan pelaku usaha sektor keramik tidak keberatan dengan kenaikan HGBT untuk bahan bakar dari USD 6,5 per MMBTU menjadi USD 7 per MMBTU.
Hanya saja, Edy menegaskan kebijakan tersebut harus diimplementasikan sepenuhnya di lapangan. “Di mana pasokan volume gas harus sesuai dengan kebutuhan gas industri yang tercantum di dalam isi KepmenESDM,” kata Edy kepada kumparan, Minggu (2/3).
Menurut dia usai kebijakan ini diperpanjang, Asaki akan melanjutkan kembali ekspansi tahap kedua yang sebelumnya sempat tertahan atau wait and see. Ekspansi kedua ini diperkirakan akan menyerap sebanyak 5.000 tenaga kerja baru.
ADVERTISEMENT
“(Asaki) akan segera melakukan penambahan kapasitas produksi ubin keramik sebesar 45 juta m2 per tahun dengan total investasi sekitar Rp 4 triliun dan akan menyerap 5.000 tenaga kerja baru dan ditargetkan rampung paling lambat di semester kedua tahun 2026,” jelasnya.
Edy juga yakin, keberpihakan pemerintah pada industri keramik lokal dengan menggelontorkan harga gas murah akan membuat Indonesia bisa swasembada keramik pada pertengahan 2026.
“(Pertengahan 2026 nanti) total ekspansi kapasitas baru sebesar 120 juta m2 yang dimulai sejak tahun 2020-2026 tersebut meningkatkan kapasitas terpasang keramik menjadi 670 juta m2,” tutur Edy.
Angka ini menurut dia, bisa mensubstitusi keseluruhan impor keramik yang berkisar 70 juta sampai 80 juta per tahun.
Dia juga berkaca pada keberhasilan program harga gas murah untuk industri keramik selama tahun 2020-2024 yang bisa membantu meningkatkan daya saing dan resiliensi industri keramik nasional.
ADVERTISEMENT
“(Saat itu) terjadi penambahan kapasitas produksi baru ubin keramik sekitar 90 juta m2 dan investasi dua pabrik sanitary PMA (Penanaman Modal Asing) dengan semua total keseluruhan berkisar Rp 20 triliun-Rp 23 triliun dan penyerapan tenaga kerja baru sekitar 15.000 orang,” tutup Edy.