Pemerintah Targetkan Investasi Masuk Rp 1.200 T di 2022, Naik 33 Persen

19 Juni 2021 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di PTSP-BKPM di Kantor BKPM, Gatot Subroto. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di PTSP-BKPM di Kantor BKPM, Gatot Subroto. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Investasi menargetkan realisasi investasi bisa mencapai Rp 1.200 triliun di tahun depan. Target ini meningkat 33,3 persen dari target tahun ini Rp 900 triliun.
ADVERTISEMENT
Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi, Imam Soejoedi mengatakan bahwa target tersebut akan dicapai melalui persebaran investasi pada enam wilayah yang telah dipetakan. Tujuannya untuk mendorong pemerataan ekonomi hingga di luar Jawa.
“Kebutuhan realisasi investasi tahun 2022 ini tantangan luar biasa, Rp 1.200 triliun,” ujar Imam dalam rapat koordinasi nasional BPP HIPMI, Sabtu (19/6).
Ia membagi target investasi itu berdasarkan enam wilayah. Untuk Sumatera ditargetkan Rp 222,73 triliun; Kalimantan Rp 82,79 triliun; Sulawesi mencapai Rp 81,25 triliun; Jawa ditargetkan Rp 475 triliun; Bali Nusa Tenggara Rp 41,26 triliun, dan Maluku-Papua Rp 65,27 triliun.
Groundbreaking pembangunan Pusat Logistik Berikat (PLB) dan Pergudangan terpadu milik PT Trans Continen di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Aceh Besar. Foto: Dok. Humas Pemerintah Aceh
Imam melanjutkan, target realisasi investasi tahun depan juga akan dikejar dengan meminta investor asing, dalam negeri, serta perusahaan BUMN ikut segera merealisasikan investasinya.
ADVERTISEMENT
Ada empat hal kunci untuk mendorong target realisasi investasi di tahun depan, kata Imam. Pertama, persebaran investasi yang merata di berbagai daerah. Kedua, investasi yang berkualitas. Ketiga, mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan keempat terkait pemerataan pendapatan.
Adapun realisasi investasi selama kuartal I 2021 sebesar Rp 219,7 triliun. Realisasi ini naik 4,3 persen persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) dan naik 2,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq).
Secara rinci, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di kuartal I 2021 senilai Rp 108 triliun, naik 4,2 persen (qtq) namun minus 4,2 persen (yoy). Sedangkan penanaman modal asing (PMA) senilai Rp 111,7 triliun atau naik tipis 0,6 persen (qtq) maupun tahunan naik 14 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
"Sekali pun di era pandemi, foreign direct investment (FDI) kita mulai stabil. Waktu di kuartal IV PMA kita kalah dengan PMDN, sekarang melebihi PMDN,” ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat konferensi pers virtual, Senin (26/4).