Pendiri Perusahaan Teh Dilmah, Merril J. Fernando, Meninggal Dunia

20 Juli 2023 19:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dilmah, teh produk Sri Lanka yang didirikan oleh Merrill J. Fernando. Foto: Dilmah
zoom-in-whitePerbesar
Dilmah, teh produk Sri Lanka yang didirikan oleh Merrill J. Fernando. Foto: Dilmah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perintis perusahaan teh yang kini dikenal sebagai brand global sebagai Dilmah, Merrill J. Fernando, meninggal dunia pada Kamis (20/7). Merrill mengembuskan napas terakhirnya dikelilingi anak-anak dan cucu-cucunya.
ADVERTISEMENT
Dia meninggal di kota asalnya, Kolombo, Sri Lanka, dalam usia 93 tahun.
"Kehebatan pendiri Dilmah Ceylon Tea Company yang visioner terletak pada keyakinannya yang tak terkalahkan, integritasnya, dan kecintaannya pada teh dan keluarga," tulis perusahaan melalui pernyataan resmi, Kamis (20/7).
Fernando mendirikan Dilmah pada 1985. Kini perusahaan itu dipimpin oleh salah seorang anaknya, Dilhan C Fernando, sebagai CEO. Dalam sebuah wawancara tahun lalu, Dilhan mengatakan bahwa ayahnya sebagai 'pengganggu' yang sebenarnya.
Merrill J. Fernando, pendiri perusahaan teh terkemuka Dilmah Ceylon Tea Company. Foto: Dilmah
“Dia adalah penanam teh pertama yang mengatasi kolonialisme ekonomi yang masih kita derita karena teh kita sampai tahun 1980-an dikirim dalam jumlah besar ke Inggris, Amerika Serikat, dan seterusnya,” katanya.
Dari perlawanan terhadap kolonialisme itu, bisnis teh yang dirintis Fernando semakin besar. Filosofi bisnisnya diungkapkan di laman resmi perusahaan. Dia menyatakan Dilmah akan melayani kemanusiaan setelah melihat begitu banyak ketidaksetaraan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin kecintaan saya pada teh bermanfaat bagi pelanggan, pekerja, orang-orang terpinggirkan di masyarakat dan lingkungan; Saya menjadikan Dilmah bisnis yang juga soal pelayanan manusia,” tulis Fernando.
Dilmah Ceylon Tea (CTEA) yang punya valuasi USD 70 juta atau lebih dari Rp 1 triliun, saat ini merupakan satu-satunya perusahaan Sri Lanka dalam daftar '200 Perusahaan Terkemuka Asia dengan Valuasi di Bawah 1 Miliar' versi Forbes.