Pengangguran Jangka Panjang Mendominasi, 31% Susah Cari Kerja Lebih dari Setahun

5 November 2025 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Pengangguran Jangka Panjang Mendominasi, 31% Susah Cari Kerja Lebih dari Setahun
Orang yang susah cari kerja lebih dari setahun mendominasi sumber pengangguran di Indonesia, lebih tinggi dari fresh graduate.
kumparanBISNIS
Ilustrasi PHK. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PHK. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sumber terbesar pengangguran di Indonesia pada Agustus 2025 berasal dari kelompok pencari kerja jangka panjang, yakni mereka yang telah menganggur lebih dari satu tahun. Kelompok ini menyumbang 31,08 persen dari total pengangguran nasional.
ADVERTISEMENT
“Pengangguran jangka panjang ini porsinya masih yang paling besar. Mereka adalah yang sudah lebih dari setahun mencari kerja dan belum terserap,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers, Rabu (5/11).
Komposisi pengangguran pada Agustus 2025 menunjukkan beberapa kelompok dominan lainnya. Pengangguran yang pernah memiliki pengalaman kerja tetapi saat ini tidak bekerja menyumbang 30,53 persen. Sementara fresh graduate atau lulusan baru dalam setahun terakhir sebesar 14,58 persen dan angkatan kerja baru non fresh graduate yang mencapai 13,97 persen.
Selain itu, terdapat pula kelompok yang sudah diterima kerja namun belum mulai bekerja saat pendataan sebanyak 9,07 persen dan korban PHK yang masih menganggur yang mencapai 0,77 persen.
Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Rabu (5/11/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Meski pengangguran jangka panjang menjadi sumber terbesar, kelompok ini juga menjadi salah satu yang berkontribusi pada penurunan jumlah pengangguran nasional pada Agustus 2025. BPS mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebanyak 7,46 juta orang per Agustus 2025 atau di level 4,85 persen, turun dibanding Agustus 2024 yang sebesar 4,91 persen atau menyusut 4.092 orang (0,06 persen).
ADVERTISEMENT
Edy menjelaskan, beberapa kelompok yang menyumbang penurunan tersebut meliputi:
“Perbaikan ini menunjukkan sebagian kelompok yang sebelumnya lama menganggur atau baru masuk pasar kerja mulai terserap lebih baik,” kata Edy.

TPAK Turun Meski Angkatan Kerja Bertambah

Rusuh job fair di Cikarang. Foto: Instagram/@arifinilhammm04
Dalam kesempatan yang sama, Eddy menjelaskan fenomena lain yang muncul pada Agustus 2025: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) justru turun tipis 0,04 persen, padahal jumlah angkatan kerja secara nominal naik 1,89 juta orang.
Menurutnya, penurunan persentase TPAK terjadi karena pertumbuhan penduduk usia kerja lebih tinggi, yaitu 1,37 persen, dibanding pertumbuhan angkatan kerja yang sebesar 1,25 persen.
ADVERTISEMENT
“Jadi secara nominal angkatan kerja naik, tetapi karena penambahan penduduk usia kerja lebih besar, secara persentase TPAK turun sedikit,” jelasnya.
BPS menilai perbaikan struktur pengangguran pada Agustus 2025 sekaligus menunjukkan pasar tenaga kerja yang semakin stabil. Namun, tantangan utama tetap berada pada penyerapan penganggur jangka panjang dan para lulusan baru yang jumlahnya masih signifikan.