Pengerjaan Tahap II Pelabuhan Kuala Tanjung Dimulai Pada 2020

2 November 2018 14:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raflys Basa Manajer Proyek Pelabuhan Kuala Tanjung (Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Raflys Basa Manajer Proyek Pelabuhan Kuala Tanjung (Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I ditugaskan mengembangkan Kawasan Industri dan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Amanat ini tertuang dalam Peraturan Presiden 2018 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung.
ADVERTISEMENT
President Director Kuala Tanjung Project Organization, Robert Sinaga, mengatakan ada 4 hingga 5 tahapan dalam proses pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung. Khusus untuk tahap I, rencananya akan siap beroperasi pada akhir tahun ini lantaran progres pembangunannya telah mencapai 97 persen.
"Kemudian fase ke II itu kami plannya 2020 sudah konstruksi," kata Robert kepada kumparan di sela acara Infraport Indonesia 2018 di JIexpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (2/11).
Bangunan pertokoan dan rumah penduduk memadati kawasan pesisir timur Provinsi Jambi di Kuala Tungkal, Tanjungjabung Barat, Jambi. (Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan pertokoan dan rumah penduduk memadati kawasan pesisir timur Provinsi Jambi di Kuala Tungkal, Tanjungjabung Barat, Jambi. (Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Robert menjelaskan saat ini progres pengerjaan tahap ke II masih dalam pematangan konsep. Nantinya tahap II akan dibangun curah kering. Dana yang dikucurkan untuk pembangunan diperkirakan mencapai Rp 3-4 triliun.
"Tahap II itu curah kering, itu misalnya semen ekspor, atau pupuk. Mulai 2020 finalisasi konsep perencanaan, diskusi sama pemerintah dan sebagainya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Mega proyek ini memiliki luas total lahan sekitar 3.000 hektare (ha) yang terbagi dari Pelabuhan Kuala Tanjung dan kawsan Industri. Adapun 9 sektor industri yang dapat dikembangkan.
Adapun ke-9 sektor industri tersebut antara lain sektor petro kimia, semen, manufaktur, makanan dan minuman, produksi listrik, karet dan hilir, minyak kelapa sawit dan hilir, produksi dan fabrikasi logam dan gudang kontainer dan logistik.