Pengertian Energi Alternatif, Implementasi, dan Ragam Manfaatnya

2 September 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panel surya juga menjadi sumber energi listrik alternatif di Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Panel surya juga menjadi sumber energi listrik alternatif di Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Energi alternatif merupakan sumber energi pengganti bahan bakar fosil seperti minyak bumi, solar, dan batu bara. Sumber energi ini dinilai jauh lebih murah dan aman jika dibandingkan energi lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain tidak merusak lingkungan, para ilmuwan juga mengeklaim bahwa energi alternatif tidak akan habis selama siklus alam masih berlangsung. Penggunaan energi ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus emisi karbon yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Di Indonesia, peralihan sumber energi alternatif mulai masif dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta. Beberapa jenisnya adalah energi air, energi angin, energi biomassa, energi surya, dan energi panas bumi.
Energi alternatif dikategorikan sebagai energi baru terbarukan (EBT) yang baurannya mencapai 13,09 persen dari bauran energi nasional. Lantas, bagaimana implementasinya di Indonesia?

Implementasi Energi Alternatif di Indonesia

Ilustrasi pemanfaatan energi panas bumi. Foto: Dok. Istimewa
Hingga kini, pemanfaatan energi alternatif terus ditingkatkan jumlahnya oleh pemerintah. Menurut Hamdi dalam buku Energi Terbarukan (2016), energi alternatif mampu membentuk kemandirian energi dalam lingkup masyarakat.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, energi alternatif juga relatif lebih hemat karena bisa digunakan dalam jangka waktu lama. Ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di berbagai sektor.
Pemerintah menargetkan bauran energi alternatif dan terbarukan sebesar 19,49 persen pada tahun 2024. Untuk merealisasikannya, dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak, termasuk Dewan Energi Nasional (DEN) dan Kementerian ESDM.
Kini, Indonesia memiliki potensi pemanfaatan energi alternatif yang cukup besar mencapai 417,8 GW. Berikut ragamnya yang umum digunakan:

1. Air

Tenaga air dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir air pada mesin penghasil tenaga listrik. Energi tersebut nantinya bisa digunakan untuk mengoptimalkan penerangan di berbagai wilayah Indonesia.
Sejauh ini, ada banyak pembangkit energi listrik yang menggunakan air sebagai sumber energinya. Beberapa di antaranya PLTA Jatiluhur, Karangkates, dan Saguling.
PLTA Balambano milik PT Vale Indonesia di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Foto: PT Vale Indonesia

2. Angin

ADVERTISEMENT
Angin termasuk sumber energi alternatif yang bisa diperbarui. Selain aman dan bersih, sumber energi ini juga bebas dari bahan bakar dan polusi.
Biasanya, energi angin bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pelayaran, olahraga, menggerakkan aerogenerator pada pembangkit listrik, dan hal lainnya.

3. Matahari

Sinar matahari bisa dikonversi menjadi listrik menggunakan teknologi sel surya atau fotovoltaik. Potensi energinya sangat besar, yakni mencapai 4,8 kWh/m2 atau setara dengan 112.000 Gwp.
Menurut laman Kementerian ESDM, pemerintah terus meningkatkan penggunaan energi surya di berbagai sektor industri. Di tahun 2025, pemerintah menargetkan kapasitas PLTS terpasang sebanyak 0,87 GW atau 50 Mwp/tahun.

Kelebihan Energi Alternatif

Pembangunan jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara dibangun memanfaatkan FABA dari PLTU yang dikelola oleh PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk. Foto: PLN NP
Bukan tanpa alasan, pemerintah menargetkan optimalisasi energi alternatif karena dapat menghadirkan banyak dampak positif bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Beberapa di antaranya:
ADVERTISEMENT
Ragam konten berkualitas dan inklusif tentang inisiatif individu, komunitas, dan pemangku kepentingan untuk mendorong terciptanya bumi berkelanjutan hanya di kumparan.com/greeninitiative