Pengguna Jangan Lengah, Kenali Metode Penipuan Malware dan Phising Kartu Kredit

28 November 2024 14:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi beragam modus penipuan kartu kredit. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi beragam modus penipuan kartu kredit. Foto: Shutterstock
Tren penggunaan kartu kredit kini semakin meningkat, seiring dengan itu, alat pembayaran non-tunai ini juga menjadi sasaran pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan
Berbagai cara penipuan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Mulai dari serangan malware yang menginfeksi perangkat hingga metode phising yang mengelabui korban untuk mencuri data pribadi.
Meski institusi keuangan terus meningkatkan sistem keamanannya, pelaku kejahatan terus mencari celah baru. Serangan siber kini tidak hanya mengincar celah keamanan, tetapi juga memanfaatkan kelengahan pengguna dalam menjaga informasi pribadi.
Karena itu, penting bagi pengguna kartu kredit untuk memahami pola dan modus penipuan agar bisa melindungi diri dari potensi kerugian.

Mengenal Modus Malware pada Kartu Kredit

Penipuan kartu kredit kini tidak hanya terjadi melalui interaksi fisik antara pelaku dan korban. Selain cara-cara konvensional, ada juga modus penipuan yang lebih sulit dideteksi, yaitu serangan menggunakan malware.
Malware (malicious software) adalah perangkat lunak yang dirancang untuk merusak, menyusup, atau mencuri data dari sistem komputer. Serangan malware pada kartu kredit bisa terjadi melalui berbagai metode, seperti keylogger, trojan banking, skimmer online, dan ransomware.
Setiap metode memiliki cara kerja yang berbeda. Keylogger, misalnya, merekam setiap ketikan pengguna, termasuk informasi kartu kredit. Lalu, trojan banking yang menyamar sebagai aplikasi sah untuk mengakses data keuangan korban. Ada juga skimmer online mencuri informasi kartu kredit dengan menyisipkan kode palsu di situs e-commerce atau aplikasi perbankan.
Tak hanya itu, ada juga ransomware mengenkripsi data dan mengancam untuk membocorkan informasi sensitif dengan imbalan tebusan. Karenanya, penting melindungi kartu kredit dari serangan malware.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar pengguna kartu kredit aman, di antaranya sebagai berikut.

Ancaman Phising Pengguna Kartu Kredit

Modus penipuan yang sering digunakan untuk mencuri data kartu kredit adalah phising—pelaku mengelabui korban untuk memberikan informasi pribadi secara sukarela. Pelaku menggunakan teknik rekayasa yang membuat korban tidak menyadari bahwa datanya sedang dicuri.
Metode phising yang paling umum adalah email phising dan smishing. Dalam kedua metode ini, pelaku mengirimkan email atau SMS palsu yang seolah-olah berasal dari bank dan mengirimkan link palsu untuk diklik kemudian mengarahkan korban ke situs web palsu. Korban kemudian diminta untuk memberikan informasi sensitif, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data pribadi lainnya.
Berikut beberapa cara mencegah penipuan phising pada kartu kredit:

Hubungi Halo BCA

Pengguna Kartu Kredit BCA perlu melindungi diri dari berbagai ancaman penipuan yang semakin canggih. Salah satunya dengan memahami pola dan modus penipuan yang sering digunakan agar pengguna dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mengamankan informasi pribadi dan kartu kredit.
Namun demikian, jika pengguna menemukan hal-hal mencurigakan atau aktivitas tidak biasa di akun kartu kredit atau menerima email yang mencurigakan, jangan ragu untuk segera menghubungi Halo BCA di 1500888. Halo BCA siap membantu untuk memastikan bahwa informasi tetap aman dari segala bentuk penipuan kartu kredit.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio