Pengusaha Hotel Budget Tertekan Hadirnya Airbnb

25 November 2017 17:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo layanan berbagi ruangan Airbnb. (Foto: REUTERS/Yuya Shino)
zoom-in-whitePerbesar
Logo layanan berbagi ruangan Airbnb. (Foto: REUTERS/Yuya Shino)
ADVERTISEMENT
Aplikasi penyedia jasa layanan penginapan dan penyewaan Airbnb menjadi pesaing baru bagi pengusaha hotel budget. Kehadiran aplikasi ini dianggap menurunkan kinerja layanan dan menggeser eksistensi hotel budget.
ADVERTISEMENT
Informasi saja, hotel budget dikenal sebagai hotel murah atau hotel bintang 2. Rata-rata harga sewa kamar hotel budget di kisaran Rp 300.000-Rp 700.000/malam.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengamini hal tersebut. Ia menilai, kehadiran Airbnb merugikan pengusaha hotel budget.
"Merugikan untuk bisnis hotel, itu tidak fair dan itu tidak bisa dibiarkan. Mereka menyasar bintang dua ke bawah," kata Hariyadi kepada kumparan (kumparan.com), Sabtu (25/11).
Ia menambahkan, kini keberadaan Airbnb tidak hanya menyasar hotel budget melainkan hotel di atas bintang 2. Di samping itu, saat ini pengguna aplikasi Airbnb telah menunjukkan geliatnya.
"Kecenderungan penggunaan Airbnb saat ini signifikan. Apartemen, kos-kosan, kamar kosong sekarang banyak disewakan, kecenderungannya luar biasa, dan benar-benar menjadi ancaman," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Hariyadi mengakui adanya kelemahan PHRI yang tidak memonitoring keberadaan Airbnb sejak awal. Dengan demikian, PHRI tidak dapat mengetahui seberapa besar konsolidasi Airbnb dan pemilik kamar yang disewakan.
Menurutnya, konsep Airbnb adalah home sharing yang tidak memberi keuntungan bagi pengusaha hotel. Pasalnya, siapapun dapat menjadi mitra Airbnb walaupun tidak memiliki izin pendirian penginapan yang notabene tidak sesuai dengan aturan penginapan.
Ilustrasi AirBNB, Hotel, Travel (Foto: REUTERS/Albert Gea)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi AirBNB, Hotel, Travel (Foto: REUTERS/Albert Gea)
Homestay Vs Hotel Budget
Hal penting yang harus dilakukan sebelum liburan adalah mempersiapkan penginapan. Terdapat banyak jenis penginapan seperti hotel, hostel, wisma, losmen, villa, homestay dan sebagainya sesuai dengan bugdet dan kebutuhan.
Kini, hadir di tengah kita berbagai macam aplikasi pemesanan penginapan, seperti Airbnb dan Traveloka. Mungkin telinga kita lebih akrab dengan Traveloka, jika Traveloka tidak hanya bisa memesan penginapan sepeti hotel, hostel dan guest house tapi sekaligus memesan tiket pesawat dan kereta api. Sedangan Airbnb hanya menyediakan jasa pemesanan penginapan seperti rumah, villa dan apartemen, namun dengan pilihan lebih menarik karena banyak pilihan home sharing dengan harga lebih miring.
ADVERTISEMENT
Homestay yang banyak ditemui di aplikasi Airbnb mematok harga tidak lebih dari Rp 200.000/malam namun fasilitasnya tidak jauh berbeda dengan hotel budget yang harganya di atas Rp 300.000/malam.
Airbnb bekerja sama dengan warga di sekitar kawasan wisata untuk menyewakan rumah mereka. Sebagai contohnya kita berlibur di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta.
Aplikasi Airbnb menyediakan berbagai pilihan homestay dengan harga yang dipatok sebesar 10 dolar AS atau sebesar Rp 135.000/malam (kurs Rp 13.500) hingga 25 dolar AS atau setara dengan Rp 337.500/malam, dengan berbagai fasilitas seperti AC, free WiFi, makan dan lainnya. Khusus untuk kamar mandi, tentu bervariasi tergantung harga yang ditawarkan.