Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Pengusaha Makanan & Minuman Pusing Rupiah Anjlok, Minta Jokowi Revisi DHE
22 Juni 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan tren pelemahan. Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah, Jumat (21/6), ditutup di level Rp16.450 per dolar AS, turun 20 poin atau setara 0,12 persen dari posisi Rp 16.430 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Ditambah lagi saat ini biaya pengapalan luar negeri naik 3 sampai 4 kali lipat. Sementara ekspor juga semakin kompetitif karena buyer juga tertekan sehingga minta harga lebih baik," kata Adhi kepada kumparan, Sabtu (22/6).
Adhi berharap perlu ada solusi untuk menghadapi tren pelemahan rupiah yang sedang terjadi. Menurutnya, aturan devisa hasil ekspor (DHE) perlu dipertimbangkan untuk direvisi karena menjadi beban bagi industri.
Sementara untuk industri, Adhi mengatakan, dapat diantisipasi dengan efisiensi serta mencari alternatif sumber daya dari lokal maupun negara alternatif.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah juga perlu antisipasi dengan intervention USD rupiah. Perlu dipikirkan insentif ekspor agar semakin banyak membantu devisa. Perlunya juga penguatan produksi di hulu agar ketergantungan bahan baku impor semakin kecil," kata Adhi.
Terkait dengan dampak pelemahan rupiah terhadap harga jual produk, Adhi bilang, sementara perusahaan besar masih melihat perkembangan dari pergerakan rupiah.
"Karena kenaikan harga jual akan pengaruh ke penjualan, apalagi kondisi daya beli belum baik. Namun perkiraan bagi IKM kemungkinan akan menyesuaikan karena mereka tidak punya daya tahan yang memadai," kata Adhi.
Dia pun belum bisa menetapkan target atau batas maksimal pelemahan rupiah yang mampu dihadapi pelaku usaha. "Sementara sulit prediksi maksimum sampai berapa," ujarnya.