Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Pembiayaan Syariah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, penurunan tersebut karena bertepatan dengan bulan Ramadhan. Sehingga masyarakat cenderung mengeluarkan dana yang dimiliki untuk konsumsi dibandingkan investasi.
"Karena bertepatan dengan Ramadhan, biasanya masyarakat memang lebih banyak ke konsumsi ya," kata Dwi kepada kumparan, Senin (27/5).
Faktor lain yang kemungkinan mempengaruhi yakni terkait besaran imbalan dari ST 004. Imbalan atau kupon dari ST 004 yang dijual sebesar 7,95 persen. Tingkat imbalan itu lebih kecil dibanding ST 003 sebesar 8,15 persen.
"Besaran imbalan juga menjadi faktor. Berarti, investor kita masih sangat sensitif terhadap imbalan," jelasnya.
Selain penurunan penjualan, pemerintah bersama para mitra distribusi masih menghadapi tantangan untuk meningkatkan partisipasi investor di wilayah Indonesia Tengah dan Timur yang saat ini masih cukup rendah. Mayoritas investor ST 004 berasal dari DKI Jakarta sebanyak 3.922 investor atau 62,2 persen.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut Dwi, terdapat catatan positif dari penjualan sukuk ritel ST 004 kali ini. Rata-rata volume pemesanan per investor dalam seri ST 004 ini sebesar Rp 210 juta, merupakan tingkat keritelan yang terbaik sepanjang penerbitan SBN ritel online.
Di satu sisi, generasi milenial mendominasi jumlah investor dalam pemesanan ST-004. Dari jumlah 12.528 investor, sebanyak 6.494 atau 51,8 persen merupakan investor yang masuk dalam kategori milenial. Persentase milenial tercatat meningkat dari penjualan ST 001 sebesar 37,7 persen serta ST 003 sebesar 51,7 persen.
"Target kita memang ke sana. Kita ingin mengajak milenial untuk berorientasi pada investasi," kata dia.
Sementara Generasi Z atau investor yang berusia di bawah 19 tahun juga ikut berpatisipasi dalam pembelian ST 004.
ADVERTISEMENT
Kemenkeu mencatat, terdapat 32 investor generasi Z dengan jumlah investasi sebesar Rp 5,75 miliar. Capaian itu meningkat cukup signifikan dibanding ST 003 yang hanya 12 investor dengan nilai pemesanan Rp 3,64 miliar.
Masa penawaran ST 004 telah dibuka sejak 3 Mei 2019 sampai dengan 21 Mei 2019. Sementara penetapan penjualan jatuh pada 24 Mei 2019.
ST 004 ini memiliki jatuh tempo pada 10 Mei 2021 mendatang. Adapun ST 004 digunakan untuk pengadaan Barang Milik Negara (BMN) serta proyek yang tertuang dalam APBN 2019.