Penumpang KRL Makin Membeludak, Anies Bantu 75 Bus Urai Kepadatan Stasiun Bogor

12 Juli 2020 22:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Stasiun Manggarai saat PSBB transisi di Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Stasiun Manggarai saat PSBB transisi di Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
ADVERTISEMENT
Penumpang KRL atau Kereta Rel Listrik makin membeludak, seiring banyak perusahaan dan instansi mengakhiri WFH dan mulai mewajibkan karyawan bekerja dari kantor. Berulang kali terjadi, antrean kepadatan penumpang tujuan Jakarta di sejumlah stasiun, termasuk Stasiun Bogor.
ADVERTISEMENT
Untuk mengurai kepadatan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berinisiatif memberikan bantuan 75 unit bus, untuk mengurai kepadatan di Stasiun Bogor. Selain dari Pemprov DKI Jakarta, akan ada juga bantuan 75 unit bus lainnya dari Kementerian Perhubungan.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menjelaskan bantuan sebanyak total 150 bus itu akan beroperasi pada pada setiap Senin pagi, untuk mengurai antrean sangat panjang penumpang KRL di Stasiun Bogor.
"Jadi mereka yang akan berangkat ke Jakarta, bisa menggunakan bus bantuan tersebut mulai Senin, 13 Juli 2020, sebagai alternatif KRL," kata Bima di Kota Bogor, Minggu (12/7).
Bima Arya seperti dikutip dari Antara menjelaskan, sebanyak 150 unit bus bantuan itu, 140 unit bus akan diberangkatkan dari Jalan Mayor Oking di samping Stasiun Bogor mulai pukul 05:00 WIB; Sementara 10 unit bus lainnya diberangkatkan dari Pool Damri di samping Mal Botani Square, Baranangsiang, Kota Bogor.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Walikota Bogor Bima Arya meninjau penumpang KRL di Stasiun Bogor, Senin (15/6). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Bus bantuan tersebut akan mengantarkan warga Kota Bogor yang akan berangkat kerja ke Jakarta dengan tujuan ke beberapa stasiun di Jakarta yakni Stasiun Juanda, Stasiun Manggarai, Stasiun Cikini, Stasiun Tebet, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Sudirman.
ADVERTISEMENT
"Untuk pengaturan antrean dan pemberangkatan bus akan dibantu oleh personel dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP," imbuh Bima.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor, Eko Prabowo, menambahkan, untuk ketertiban dan kelancaran pemberangkatan bus bantuan, maka akan diberlakukan antrean sebelum menaiki bus. "Bus yang berangkat dari Jalan Mayor Oking juga sudah ditentukan tujuannya ke stasiun mana," katanya.
Eko Prabowo menjelaskan, antrean untuk menaiki bus akan dibuat kelompok-kelompok sekitar 100 orang per kelompok, yang kemudian diizinkan menaiki bus. "Setelah 100 orang naik dan penumpang penuh, bus diizinkan jalan. Kemudian, 100 orang dari kelompok berikutnya diizinkan naik ke bus lagi," katanya.
Calon penumpang membawa tas dan koper untuk membeli tiket bus Damri tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Pool Damri Botani Square, Pajajaran. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Menurut dia, antrean menuju ke bus juga menerapkan protokol kesehatan yakni menjaga jarak sekitar satu meter pada setiap pengantre. "Pengantre yang tidak kebagian bus, ya mengantre ke dalam Stasiun Bogor," katanya.
ADVERTISEMENT
Pemberangkatan KRL dari Stasiun Bogor setiap Senin pagi, sejak tiga pekan lalu, selalu terjadi antrean sangat panjang, karena tidak seimbang antara jumlah warga Kota Bogor dan sekitarnya yang akan berangkat ke Jakarta pada Senin pagi sekitar pukul 05:00 WIB hingga pukul 07:00 WIB dengan kapasitas penumpang KRL yang diberangkatkan dari Stasiun Bogor pada jam tersebut.
Hal ini terjadi karena PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) masih membatasi jumlah penumpang KRL yakni maksimal 72 orang per gerbong untuk mencegah penularan COVID-19.