Penumpang MRT Jakarta Capai 20 Juta Orang di Akhir November

Dirut MRT Jakarta William Syahbandar. Foto: Moh Fajri/kumparan

Penumpang MRT Jakarta terus mengalami peningkatan sejak pertama kali beroperasi secara komersial pada April 2019. Untuk tahun ini sebenarnya MRT Jakarta hanya ditargetkan mengangkut 65.000 penumpang setiap harinya.

Namun, saat ini jumlah penumpang MRT Jakarta sudah melebihi target awal. Direktur Utama MRT Jakarta William Syahbandar memaparkan data jumlah pengguna MRT sudah mencapai 19.990.959 orang. Ia lalu membulatkan angkanya menjadi 20 juta penumpang.

“Hari ini sampai 26 November (jumlah penumpang) sudah hampir 20 juta yang naik,” kata William saat acara MRT Journalist Fellowship Program 2019 di Kantor MRT, Jakarta, Rabu (27/11).

Sementara rata-rata penumpang per hari tertinggi ada di angka 93.165 orang.

“Kita berharap naik 91.000, naik lagi jadi 100.000 (penumpang),” ungkap William.

Sejumlah penumpang memadati stasiun MRT Bunderan HI, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

William mengungkapkan dengan meningkatnya jumlah penumpang juga berdampak pada pendapatan MRT Jakarta. Khusus untuk pemasukan dari pembelian tiket, MRT Jakarta sudah mendapatkan Rp 180 miliar.

Hanya saja dengan penumpang rata-rata mencapai 90.000 itu, William mengaku belum mengetahui dampak terhadap pengurangan kemacetan di Jakarta. Menurutnya harus ada studi yang dilakukan untuk mengetahuinya.

Namun, William memastikan sudah banyak masyarakat yang perlahan mulai berganti dari kendaraan pribadi beralih ke transportasi publik dengan adanya MRT Jakarta.

“Yang jelas yang kita bisa lihat sekarang ini adalah sejumlah lahan park and ride yang ada di luar yang itu selalu penuh kendaraan bermotor setiap hari, dan jumlah orang naik MRT yang tadinya tidak naik kendaraan transportasi publik itu juga naik,” tutur William.