Penumpang Whoosh yang Ditodong di Stasiun Tegalluar Ternyata Bohong

20 Februari 2024 21:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Halim. Foto: KCIC
zoom-in-whitePerbesar
Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Halim. Foto: KCIC
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penodongan yang dialami penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh di sekitar Stasiun Tegalluar ternyata bohong. Penumpang atas nama Raka Ihsan Arfiareza yang sebelumnya mengaku diminta transfer Rp 20 juta oleh taksi online di sekitar stasiun mengaku kejadian tersebut merupakan rekayasa yang dibuatnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Perusahaan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan penumpang atas nama Raka Ihsan Arfiareza mengakui kejadian yang sebenarnya pada pihak kepolisian melalui Laporan Polisi (LP) dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Polsek Cileunyi, Polres Bandung, bahwa yang bersangkutan telah membuat laporan palsu kepada orang tua nya sehingga menyebabkan terjadinya penyebaran berita yang tidak benar.
"Raka mengakui tidak ada peristiwa penodongan yang terjadi setelah yang bersangkutan menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar," ujar Eva dalam keterangan resmi, Selasa (20/2).
Raka juga menyampaikan pada malam tersebut terdapat petugas security di Stasiun Tegalluar, kondisi stasiun masih cukup ramai dan masih ada transportasi lanjutan. Pengakuan atas keterangan palsu tersebut terungkap setelah melalui investigasi yang dilakukan pihak kepolisian berdasarkan bukti CCTV yang terpasang di Stasiun Tegalluar.
ADVERTISEMENT
"Terkait informasi yang beredar bahwa ada penumpang Whoosh telah mengalami tindakan kriminal pada saat menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar, dapat disampaikan bahwa informasi viral tersebut tidak benar," lanjut Eva.
Penumpang Whoosh Raka Ihsan Arfiareza (tengah) yang bohong ditodong di sekitar area Stasiun Tegalluar mengakui ceritanya rekayasa. Foto: Istimewa
Berikut fakta yang ditemukan setelah CCTV dibuka dan di analisa oleh kepolisian guna pengecekan layanan dan situasi stasiun pada tanggal dan jam yang sama dengan kejadian, Sabtu malam, 17 Februari 2024:
1. Kondisi Stasiun masih ramai dan moda lanjutan masih tersedia seperti Shuttle Bus, Damri dan Bluebird serta kendaraan online
2. Petugas lengkap berada di area hall keberangkatan Stasiun Tegalluar dan masih terlihat kendaraan polisi yang sedang melakukan patroli di Stasiun Tegalluar
3. Data pada sistem menyebutkan terdapat 22 penumpang yang turun bukan 5 orang penumpang seperti pada informasi tersebut. Terpantau pada CCTV Sdr Raka melanjutkan perjalanan dari Stasiun Tegalluar dengan menggunakan taksi bluebird yang sudah tersedia di Stasiun pada pukul 20.32 WIB, serta sebagian besar penumpang lain yang menggunakan moda Damri, Bluebird atau Taksi Online dan kendaraan pribadi.
ADVERTISEMENT
Informasi dari kepolisian menyebutkan bahwa berita palsu terkait penodongan yang disampaikan Sdr Raka kepada orang tua nya murni karena motif pribadi.
"KCIC memastikan komitmen menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang di area stasiun akan selalu dilakukan," jelasnya.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa di Stasiun KA Cepat Whoosh Tegalluar, Bandung pada Senin, (9/10/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Sejak awal Kereta Cepat Whoosh beroperasi, kata Eva, KCIC telah berkolaborasi dengan TNI/Polri untuk pengamanan, serta memperkuat sistem pengamanan melalui pemasangan CCTV diseluruh Stasiun dan Kereta dan berbagai titik di sepanjang jalur kereta cepat.
Terdapat secara total 1.396 CCTV di sepanjang jalur kereta cepat dan Stasiun sebagai bagian yang terintegrasi dalam sistem pengendalian operasi (OCC) untuk memastikan keamanan perjalanan Whoosh termasuk pemantauan pelayanan dan security penumpang selama berada di area stasiun.
Patroli juga rutin dilakukan oleh petugas keamanan dari Stasiun Tegalluar hingga ke Stadion GBLA mulai 18.00-22.00 WIB.
ADVERTISEMENT
KCIC mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkan informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta tidak sesuai fakta di lapangan terkait hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan pengguna transportasi publik lainnya.
"KCIC akan sangat terbuka menerima masukan dan melakukan evaluasi untuk kenyamanan masyarakat menggunakan transportasi publik khususnya pada kereta cepat Whoosh," terangnya.