Perjalanan PepsiCo Pecah Kongsi Indofood hingga Bangun Pabrik di RI

30 Agustus 2023 13:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pepsi Cola Foto: Instagram/@pepsi
zoom-in-whitePerbesar
Pepsi Cola Foto: Instagram/@pepsi
ADVERTISEMENT
PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages (PepsiCo Indonesia) resmi membangun pabrik manufaktur makanan ringan pertamanya di Indonesia. PepsiCo merupakan produsen makanan ringan merek Lay's, Cheetos, dan Doritos.
ADVERTISEMENT
Sejak Agustus 2021, PepsiCo dan afiliasinya telah sepakat untuk tidak memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan yang bersaing dengan produk PT Indofood Fritolay Makmur atau IFL di Indonesia.
Berikut rincian perjalanan PepsiCo mulai melepas mitra bisnis dengan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) hingga membangun pabrik di Indonesia:
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meresmikan peletakan batu pertama pabrik PepsiCo pertama di Indonesia di Cikarang, Rabu (30/8/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

PepsiCo Pecah Kongsi Indofood

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) pecah kongsi dengan PepsiCo. Hal ini ditandai dengan dibelinya seluruh saham perusahaan afiliasi PepsiCo, yakni Fritolay Netherlands Holding BV (Fritolay) di PT Indofood Fritolay Makmur atau IFL.
PepsiCo telah menyetujui penjualan saham minoritasnya di IFL yang merupakan perusahaan joint venture makanan ringan kepada ICBP. Dengan begitu, kedua pihak telah menyelesaikan hubungan kemitraan yang telah berjalan dengan sukses selama 30 tahun.
ADVERTISEMENT
"Selanjutnya, IFL akan menghentikan produksi, pengemasan, pemasaran, penjualan dan pendistribusian produk PepsiCo di Indonesia pada bulan Agustus 2021," kata manajemen dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Kamis (18/2/2021).
Tidak hanya produksi, pengemasan dan penjualan dari Cheetos hingga Doritos juga akan dihentikan untuk periode tiga tahun sejak Agustus 2021. Makanan ringan yang bakal dihentikan produksinya di antaranya Lays, Doritos, hingga Cheetos.
IFL dimiliki perusahaan asal Belanda, Fritolay Netherlands Holding BV (Fritolay). PT Indofood Fritolay Makmur atau IFL selama ini dikenal dengan sejumlah produk makanan ringan seperti Chiki, Cheetos, Lays, dan Chitato, JetZ, serta snack lainnya.
Cheetos, Chiki, Lays. Foto: Indofood

PepsiCo: Cheetos hingga Lays Akan Dijual Lagi di RI Agustus 2024

Sesuai perjanjian, setelah tiga tahun, PepsiCo dapat kembali memproduksi hingga menjual Cheetos hingga Doritos di Indonesia. Artinya, makanan ringan yang biasa ditemukan di minimarket ini akan kembali beredar pada Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
"PepsiCo memiliki keyakinan atas prospek industri snack di Indonesia dan PepsiCo berharap untuk segera kembali ke pasar Indonesia dalam tiga tahun setelah masa transisi 6 bulan," demikian pernyataan manajemen PepsiCo yang diterima kumparan, Kamis (18/2/2021).
Manajemen juga menegaskan bahwa Cheetos dan Lays merupakan merk snack di bawah PepsiCo dan selama ini dipasarkan di Indonesia sesuai merk dagangnya. Karena itu, setelah tiga tahun dalam kesepakatan baru ini selesai, merek Cheetos hingga Doritos bisa kembali diproduksi PepsiCo.

PepsiCo Bangun Pabrik Pertama di RI dengan Nilai Investasi Rp 3 T

PepsiCo Indonesia resmi membangun pabrik manufaktur makanan ringan pertamanya di Indonesia, bertempat di Cikarang, Jawa Barat, dengan nilai investasi USD 200 juta atau sekitar Rp 3 triliun. Pabrik ini ditargetkan dapat beroperasi mulai tahun 2025, alias pembangunannya membutuhkan waktu sekitar 2 tahun.
ADVERTISEMENT
"Kami mengapresiasi komitmen jangka panjang PepsiCo terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi yang diperkirakan mencapai nilai USD 200 juta ini," ujar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat peletakan batu pertama pabrik PepsiCo Indonesia di Cikarang, Rabu (30/8).
Pabrik ini akan dibangun di atas lahan seluas 60.000 m2 di Cikarang, Jawa Barat nantinya akan memproduksi sejumlah produk makanan ringan, yang hingga saat ini belum bisa diungkapkan merek maupun jenis makanan ringannya.
Selain itu, pabrik ini akan menjadi fasilitas manufaktur yang sepenuhnya menerapkan prinsip keberlanjutan. Dalam operasinya, pabrik akan menggunakan 100 persen sumber listrik terbarukan.
Investasi PepsiCo juga merupakan bagian dari upaya hilirisasi industri di sektor makanan minuman yang akan menciptakan multiplier effect, seperti penyerapan tenaga kerja lokal, pemanfaatan bahan baku lokal, hingga pemberdayaan petani untuk praktik pertanian yang lebih berkelanjutan.
ADVERTISEMENT