Perluas Ekspansi Bisnis Gas di Jateng, PGN Salurkan 20,65 BBTUD

3 Oktober 2021 13:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PGN salurkan gas ke pelanggan industri baru di Bekasi dan Dumai. Foto: PGN
zoom-in-whitePerbesar
PGN salurkan gas ke pelanggan industri baru di Bekasi dan Dumai. Foto: PGN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN memperluas jaringan gasnya di Jawa Tengah melalui Jaringan Transmisi Kalija. Perluasan dilakukan dengan memanfaatkan infrastruktur transmisi bersama dalam holding migas.
ADVERTISEMENT
Gas tersebut disalurkan melalui anak usaha PGN, PT Kalimantan Jawa Gas (KJG), Subholding Gas, yang membangun dan mengoperasikan ruas pipa transmisi gas bumi Kalimantan-Jawa Phase I (Kalija 1).
Pipa transmisi gas Kalija 1 berdiameter 14 inchi sepanjang ± 200 km yang terdiri dari jaringan pipa offshore dan nearshore, serta Onshore Receiving Facilities (ORF).
"Sepanjang tahun 2021, realisasi penyaluran transportasi gas melalui Pipa Kalija 1 sebesar 20,65 BBTUD," kata Direktur Utama KJG Toto Yulianto dalam keterangan tertulis, Minggu (3/10).
Secara teknis, pipa Kalija menghubungkan sumur gas bumi milik Saka Energi Muriah Ltd. di Kepodang (Lapangan Kepodang), menuju ORF KJG Tambak Lorok dan Unit Bisnis Pembangkit Indonesia Power-PT PLN di Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah sebagai end user.
ADVERTISEMENT
Pada Mei 2021, KJG telah selesai membangun pipa jumperline dari pipa di Upstream Meter KJG ke Pipa interkoneksi Tambak Rejo Tambak Lorok (TRTL).
Toto menjelaskan, setelah diresmikannya jumperline di Tambak Lorok, penyaluran gas bumi dari Lapangan Kepodang melalui jaringan Kalija 1 untuk Jawa Tengah dapat lebih fleksibel dan handal. Tidak hanya ke pembangkit listrik, penyaluran gas bumi akan lebih luas hingga sektor industri, SPBG Kaligawe, dan mother station CNG Semarang.
PGN bersiap untuk mengembangkan infrastruktur gas secara masif. Foto: Pertamina
Di Mother Station CNG Semarang, bersama Pertagas Niaga, gas akan dikompres menjadi CNG untuk diniagakan ke market non-pipeline. Mother Station menggunakan 4 compressor kapasitas 1.300 m³/ jam atau setara dengan 3 BBTUD.
“Pipa jumperline digunakan untuk penyaluran gas untuk industri dengan melakukan pengembangan pipa distribusi dari Tambak Lorok sampai dengan Mangkang dan KIK Kendal,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Di sektor industri, gas bumi disalurkan ke industri Demak termasuk PT Aroma Kopi sampai ± 2,5 BBTUD. Hingga saat ini, PGN di area Semarang dan sekitarnya melayani 14 pelanggan komersial industri, 6 pelanggan kecil UMKM, dan 13.700 pelanggan rumah tangga di wilayah Jawa Tengah. Total penyaluran gasnya sekitar 17 BBTUD.
Selain itu, jumperline tambak lorok juga digunakan untuk mendukung PT Rekind untuk commissioning Lapangan Jambaran Tiung Biru dengan kebutuhan gas sebesar 4 sampai 8 BBTUD.
Toto melanjutkan, Interkoneksi pipa ini juga akan berguna untuk mengoptimalkan distribusi gas bumi di Jawa Tengah, khususnya mempersiapkan jalur distribusi gas bumi di kawasan industri seperti di Batang dan Kendal.
“KJG mendukung penuh upaya Subholding Gas untuk penguatan penguatan konektivitas gas bumi untuk bisa memberi nilai tambah di pusat-pusat ekonomi di Jawa Tengah. Jika perkembangan industri semakin menggeliat, maka dapat memperkuat investasi daerah,” ujar Toto.
ADVERTISEMENT
Dia menuturkan, Jaringan Pipa Transmisi Gas Bumi Kalija berkontribusi dalam penyediaan energi alternatif yang ramah lingkungan dan bermanfaat sebagai sumber energi pembangkit listrik, industri, serta mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan BBM.