Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Permintaan dari Industri Meningkat, PGN Incar Penjualan Gas BUMN Naik 8 Persen
12 Maret 2025 13:38 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk (PGAS), menargetkan volume segmen niaga gas tahun 2025 meningkat 8 persen dari realisasi tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan realisasi niaga gas pada tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 8 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 852 BBTUD.
Hal tersebut disebabkan karena penurunan alamiah (natural decline) pasokan gas bumi. Namun, PGN optimistis bisnis niaga gas bisa naik 8 persen di tahun ini menjadi 917 BBTUD.
"Segmen niaga gas PGN menargetkan pencapaian volume di tahun 2025 akan meningkat menjadi sampai dengan 917 BBTUD dari pencapaian di 2024 yang hanya sebesar 852 BBTUD," kata Arief saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR, Rabu (12/3).
Arief menjelaskan, PGN optimistis ada pertumbuhan permintaan yang berasal dari beberapa kawasan industri antara lain di Jawa Barat, Batang dan Kendal Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
"Serta pembangkit listrik di Batam dan industri oleochemical di Dumai yang dapat mengontribusikan pertumbuhan volume sampai dengan maksimum 8 persen," jelasnya.
Kemudian dari segmen transmisi gas, realisasinya di tahun 2024 sebesar 1.543 MMSCFD, namun diperkirakan turun 7 persen menjadi 1.435 MMSCFD di tahun 2025.
"Perusahaan memperkirakan penurunan volume yang disalurkan melalui pipa transmisi sebesar kurang lebih 7 persen imbas kondisi natural decline dari upstream dan dari shipper," kata Arief.
Sementara bisnis regasifikasi PGN juga diprediksi menurun hingga 12 persen tahun ini, dari realisasi 218 BBTUD di 2024, menjadi 191 BBTUD di 2025 disebabkan penurunan regasifikasi di PAG Arun sesuai permintaan shipper.
"FSRU Lampung meningkat seiring dengan pertumbuhan permintaan dari PLN sebagai shipper, tapi di sisi lain penurunan permintaan shipper di PAG di Aceh membuat agregat bisnis regasifikasi sedikit menurun kurang lebih 12 persen," tutur Arief.
ADVERTISEMENT
Pada bisnis hulu migas, lanjut Arief, bisnis PGN berpotensi mengalami penurunan sebesar 16 persen yang dipengaruhi utamanya karena natural decline pada blok-blok migas yang dikelola dan adanya penyesuaian perencanaan pengeboran sumber gas baru baik di Indonesia maupun di Fasken, Texas.
Adapun realisasi lifting migas PGN di 2024 mencapai 20.424 BOEPD, sementara targetnya di 2025 sebesar 17.227 BOEPD. Penurunan produksi terjadi di Blok Pangkah, Ketapang, Fasken, Muara Bakau, dan Muriah.
"Kita punya satu PI (hak partisipasi di Fasken, Texas, yang sampai saat ini karena harga keekonomiannya Henry Hub masih di bawah USD 3, jadi belum bisa dianggap ekonomis kalau dilakukan drilling. Jadi agak sedikit stuck untuk yang di Fasken," ungkap Arief.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada segmen transportasi minyak, PGN memprediksi kenaikan volume sebesar 11 persen yang dikontribusikan karena adanya shipper-shipper baru, dari 161.174 BOEPD di 2024 menjadi 178.347 BOEPD di 2025.
Terakhir bisnis LPG processing PGN diharapkan bisa meningkat 2 persen, dari 106 TPD menjadi 108 TPD, seiring dengan pasokan gas dari shipper PHE-WMO.