Pernah Lobi Tesla, Luhut Akan ke AS Lagi Jajaki Investasi Baterai Listrik

26 Maret 2021 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Menteri Investasi Arab Saudi Khalid al-Falih.  Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Menteri Investasi Arab Saudi Khalid al-Falih. Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan akan kembali bertandang ke Amerika Serikat (AS) untuk menjajaki investasi baterai kendaraan listrik. Sebelumnya, Luhut dan Presiden Jokowi telah berbicara dengan Bos Tesla, Elon Musk, membahas tawaran yang sama.
ADVERTISEMENT
Rencana Luhut ke AS itu diungkapkan Menteri BUMN, Erick Thohir. Menurutnya, selain ke AS, mereka juga akan ke Jepang untuk menjajaki peluang investasi di industri baterai kendaraan listrik. Sejauh ini, baru China melalui Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) dan Korea Selatan melalui LG Chem, yang mengikat kerja sama.
“Pertengahan April Pak Menko Luhut, saya dan Mendag akan ke AS untuk melihat potensi dengan pihak di AS. Kami juga akan datangi Jepang, ingin bicara hal yang sama (pabrik baterai kendaraan listrik),” kata Erick Thohir dalam konferensi pers virtual tentang Holding BUMN Industri Baterai atau Indonesia Battery Corporation (IBC), Jumat (26/3).
Pemilik Mahaka Media itu menyatakan, Indonesia Battery Corporation (IBC) tak akan melakukan monopoli baterai listrik. IBC merupakan perusahaan produksi baterai kendaraan listrik yang terbentuk melalui holding BUMN. Ada empat perusahaan BUMN yang tergabung untuk membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia yaitu PT MIND ID, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Pertamina yang terletak di SPBU Fatmawati mulai beroperasi hari ini, Jumat (10/12). Foto: Pertamina
Erick hanya menegaskan agar Indonesia terlibat dalam produksi baterai listrik dari hulu hingga hilir, termasuk dengan pengembangan riset dan teknologi.
ADVERTISEMENT
“Kontrol bukan monopoli, tapi gunakan perusahaan ini untuk hilirisasi agar ada bargaining power yang selama ini kita hanya dilihat sebagai market,” ungkapnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi dan Luhut telah berbicara dengan bos industri otomotif mobil listrik terkemuka asal Amerika Serikat (AS), Tesla Inc, yakni Elon Musk. Mereka membahas peluang investasi kendaraan listrik dan komponen utamanya yakni baterai listrik di Indonesia.
Tapi belakangan Tesla lebih memilih India untuk mengembangkan pabrik mobil listrik. Sementara di Indonesia, Tesla disebut lebih tertarik berinvestasi di bidang Energy Storage System (ESS). Tapi hingga kini belum ada kelanjutan kabar soal rencana itu.
“Dengan Tesla ada dua. (Salah satunya) ESS ya Energy Storage System ESS. Kayak baterai, power bank tapi ini besar-besar bisa puluhan megawatt. Bahkan sampai 100 megawatt,” kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Septian Hario Seto melalui konferensi pers virtual, Jumat (5/2).
ADVERTISEMENT