Pertamina Dukung Pelestarian Satwa Liar: Rusa Timor hingga Kasuari Gelambir

27 September 2021 10:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana tempat perlindungan rusa timor atau Cervus timorensis dan Kasuari Gelambir di kawasan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Kasim, Kabupaten Sorong. Foto: Ernes Broning Kakisina/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Suasana tempat perlindungan rusa timor atau Cervus timorensis dan Kasuari Gelambir di kawasan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Kasim, Kabupaten Sorong. Foto: Ernes Broning Kakisina/Antara
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) melalui Refinery Unit (RU) VII di Sorong, Papua Barat, mendukung pelestarian satwa liar melalui sejumlah program. Salah satunya pembangunan klinik satwa dan perlindungan satwa liar langka, seperti rusa timor dan kasuari.
ADVERTISEMENT
Klinik satwa yang dibangun Pertamina di TWA Sorong, Papua Barat, diresmikan langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong.
Vice President CSR dan SMEPP Pertamina, Arya Dwi Paramita, menjelaskan klinik satwa tersebut merupakan kolaborasi antara Pertamina RU VII dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat.
"Di klinik ini, satwa akan disiapkan kesehatannya sebelum lepas liar. Klinik ini dilengkapi juga dengan kandang isolasi," kata Arya, Senin (27/9).
Selain itu, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Kasim juga melakukan perlindungan Rusa Timor atau Cervus timorensis dan Kasuari Gelambir. Hal ini sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mewujudkan pembangunan sosial dan lingkungan.
Suasana tempat perlindungan rusa timor atau Cervus timorensis dan Kasuari Gelambir di kawasan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Kasim. Foto: Ernes Broning Kakisina/Antara
Arya Dwi Paramita mengatakan perlindungan rusa dan kasuari tersebut merupakan program Pertamina yang fokus pada bidang sosial dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Sebagaimana tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 15 yakni kehidupan di permukaan yang diwujudkan dengan konservasi satwa liar yang dilakukan Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat," ujarnya.
Menurutnya, program tersebut sudah berjalan sejak tahun 2016. Awalnya rusa yang dilindungi hanya dua ekor sekarang sudah berkembang menjadi 14 ekor.
"Sedangkan Kasuari Gelambir ada dua ekor dan dalam waktu dekat bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat akan dilepaskan ke alam liar," katanya.
Dikatakan bahwa program konservasi ini tidak hanya dilakukan oleh PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim tetapi juga di daerah operasi lain di Indonesia. Program ini, tambah dia, guna memperlihatkan bahwa Pertamina sebagai perusahaan energi fokus pada pelestarian alam di wilayah tempatnya beroperasi.
ADVERTISEMENT