Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
Pertemuan IPEF Berakhir, Ada Dukungan dari 14 Perusahaan Besar AS
10 September 2022 7:12 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertemuan Tingkat Menteri Indo Pacific Economic Framework (IPEF ) berakhir. Akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan setelah ini. Sebanyak 14 perusahaan Amerika Serikat (AS) siap untuk mendukung pengembangan kawasan Indo Pasifik.
ADVERTISEMENT
Berakhirnya IPEF diiringi jumpa pers oleh Katherine Tai, United States Trade of Representative (USTR) Ambassador dan Gina Raimondo, Menteri Perdagangan AS. Dalam pertemuan IPEF, Katherine memimpin Pilar II (rantai pasok), Pilar III (Energi Bersih), Pilar IV (pajak dan antikorupsi). Sedangkan Gina memimpin pembahasan Pilar I (perdagangan).
Pertemuan IPEF berlangsung sejak 6 September 2022 di Hotel JW Marriott LA Live, Los Angeles dan berakhir Jumat, 9 September 2022. Pertemuan dibagi menjadi dua babak. Babak pertama, 6-7 September yang merupakan Senior Official Meeting. Babak kedua, 8-9 September yang merupakan Ministerial Meeting.
Dalam keterangan persnya, Katherine dan Gina mengapresiasi pencapaian dan jalannya diskusi yang terjadi selama 2 hari di Pertemuan Tingkat Menteri. Keduanya menyampaikan terima kasih kepada para menteri dari 13 negara lain yang berpartisipasi dalam IPEF.
ADVERTISEMENT
“Pertemuan lanjutan akan segera dilakukan untuk membuat hasil yang konkret dan memberikan manfaat tangible, tidak hanya untuk Amerika Serikat tapi juga untuk 13 negara lain yang menjadi partner di IPEF.,” kata Gina.
Mantan Gubernur Rhode Island itu juga menyampaikan komitmen dan keterlibatan pihak swasta dalam Indo Pacific Upskilling Initiative. Pihak swasta yang dimaksud adalah 14 perusahaan besar Amerika Serikat yang telah berkomitmen untuk memberikan dukungan dalam pengembangan dan menunjukkan hasil tangible bagi negara-negara berkembang yang berpartisipasi dalam IPEF.
“Masing-masing perusahaan ini telah menyatakan kesanggupannya untuk setidaknya menyediakan 500 ribu kesempatan upskilling secara digital. Total, 14 perusahaan ini telah memberikan komitmennya untuk membuka kesempatan upskilling sebanyak 7 juta untuk negara IPEF, terutama untuk pemberdayaan perempuan,” kata Gina yang merupakan lulusan Harvard University ini.
ADVERTISEMENT
Sayangnya Gina belum menyebutkan secara detail 14 perusahaan besar AS yang dimaksud.
Sementara Duta Besar Katherine Tai menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 telah memberikan pengalaman terjadinya disrupsi pada rantai pasok. Disrupsi rantai pasok menjadi tantangan terbesar bagi sejumlah negara.
“Disrupsi karena COVID-19 pada rantai pasok dapat menjadi kesempatan untuk memperbaiki mekanisme menjadi lebih transparan dengan pemetaaan masalah lebih baik untuk menghasilkan solusi yang lebih konkret,” kata perempuan lulusan Harvard University dan Yale University ini.
Katherine juga menyampaikan bahwa seluruh fokus dalam pembahasan adalah terkait manusia/pekerja dan perdagangan akan menjadi platform yang memberikan kesempatan konkret agar dapat memberikan solusi nyata bagi pekerja. IPEF juga dapat menjadi forum yang menyamakan level ‘playing field’ bagi perusahaan di negara IPEF, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar.
ADVERTISEMENT
Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengapresiasi lancarnya Pertemuan Tingkat Menteri IPEF. “Dalam pertemuan multilateral seperti ini, pertemuan IPEF ini termasuk cepat,” kata Menko Airlangga.
Memang ada 1-2 negara yang belum menyetujui, karena harus mendapat persetujuan kongres atau kabinetnya. Namun, mayoritas negara yang berpartisipasi sudah menyetujuinya.
Keikutsertaan Indonesia dalam IPEF, menurut Menko Airlangga, sudah tepat. Sebab, selain akan mendapat keuntungan tangible dalam IPEF, Indonesia membutuhkan dukungan sebagai Presidensi G20 dan keketuaan ASEAN pada 2023.
“Lucu nanti kalau kita tidak bergabung, karena 6 anggota ASEAN ikut bergabung. Padahal nanti Indonesia ketuanya,” kata Airlangga.
Sebelumnya, melalui Kementerian Perdagangan, keikutsertaan Indonesia sempat maju mundur. Namun, lewat koordinasi Kemenko Perekonomian , Indonesia akhirnya ikut serta dalam IPEF. Bahkan, Indonesia ikut serta dalam semua pilar: pilar I-pilar IV.
IPEF merupakan kerangka kerja yang diinisiasi Amerika Serikat. Presiden AS Joe Biden meluncurkan IPEF di Tokyo pada 23 Mei 2022, dengan maksud melakukan kolaborasi untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan Indo Pasifik. Ada 14 negara yang berpartisipasi, yaitu AS, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Fiji, India, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam.
ADVERTISEMENT