news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perusahaan Migas Dunia Rugi, Pertamina Bersyukur Bisa Untung Rp 14 Triliun

9 Februari 2021 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Pertamina Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Pertamina Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) mengaku meraup untung USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun sepanjang tahun lalu. Keuntungan ini terjadi di tengah turunnya penjualan BBM perusahaan secara rata-rata 25 persen.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengaku bersyukur perseroan masih bisa memperoleh laba di saat banyak perusahaan migas dunia merugi akibat pandemi. Dua di antaranya, kata Emma, adalah British Petroleum (BP) dan ExxonMobil.
"Kalau kita lihat dengan benchmark di mana NOC (national oil company) dan IOC (international oil company), BP rugi Rp 80 triliun dan Exxon juga rugi. Alhamdulillah kami dengan berbagai upaya bisa menekan kerugian bahkan bisa membukukan positif di akhir 2020," kata Emma dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (9/2).
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Emma menuturkan, beberapa intervensi telah dilakukan Pertamina agar bisa mencetak laba di akhir tahun lalu meski dalam keadaan sulit. Menurutnya masih ada peluang laba perusahaan bertambah jika hasil audit Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selesai.
ADVERTISEMENT
"Jadi di posisi semester I 2020 kita rugi Rp 11 triliun. Alhamdulillah di Desember ini in house closing unaudited posisinya membukukan laba USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Mudah-mudahan bisa bertambah," ujar Emma.
Sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan, laba perseroan sepanjang tahun lalu lebih besar dari perkiraannya di akhir Desember 2020 yang sekitar USD 800 juta.
Keberhasilan Pertamina mencetak untuk sepanjang tahun lalu diamini oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Dia mengatakan, perseroan berhasil mendapatkan laba Rp 14 triliun karena melakukan berbagai upaya mulai dari meningkatkan produktivitas sektor hulu migas dan kilang, hingga pemotongan biaya operasional mencapai 30 persen.
Sedangkan untuk proyeksi laba bersih di tahun ini, Nicke menargetkan dua kali lipat. Dia optimistis laba tahun ini mencapai target karena melihat proyeksi penjualan BBM yang akan meningkat 12 persen dari tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Di 2020 realisasi laba bersih USD 1 miliar dan 2021 target laba bersih USD 2 miliar," kata Nicke saat dihubungi kumparan, Kamis (4/2).
***
Saksikan video menarik di bawah ini.