Petronas Ogah Bikin SPBU Lagi, Ini Badan Usaha Swasta yang Jual BBM di RI

24 September 2022 19:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi SPBU Petronas. Foto: Bazuki Muhammad/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi SPBU Petronas. Foto: Bazuki Muhammad/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan migas asal Malaysia, Petronas, mengaku enggan berbisnis SPBU lagi di Indonesia. Hal tersebut terungkap dari President dan Group CEO Petronas Datuk Tengku Muhammad Taufik saat berkunjung ke kantor Menteri ESDM Arifin Tasrif, Jumat (23/9).
ADVERTISEMENT
Keduanya bertemu untuk membahas sejumlah rencana kerja sama dan investasi di industri hulu dan hilir migas Indonesia. Namun, saat disinggung mengenai bisnis SPBU, Datuk Taufik mengaku tak tertarik.
"Sudah banyak (SPBU di Indonesia)," ujarnya sambil berkelakar, kepada wartawan di kantor Kementerian ESDM.
Dia menjelaskan maksudnya berkunjung ke kantor Kementerian ESDM yakni dalam rangka membahas kolaborasi, kerja sama, atau investasi untuk ketahanan energi nasional bersama SKK Migas dan perusahaan migas lokal lain.
"Apa-apa yang kami lakukan nanti kalau dengan izin SKK Migas kerja samanya dengan Pertamina dengan pengusaha lain untuk membangun security energy untuk Indonesia," jelas Datuk Taufik.

SPBU Petronas Hanya 6 Tahun di RI

Pertama kali jualan bensin di Indonesia pada 2006, SPBU Petronas pertama dibuka di Cibubur, Jakarta Timur. Petronas merupakan perusahaan migas asing kedua setelah Shell, yang jualan bensin di Indonesia. Tapi bisnis bensin Petronas ini hanya berjalan 6 tahun saja. Pada 2012 Petronas pamit mundur dari bisnis SPBU di Indonesia, setelah sempat mengelola hingga 19 SPBU.
President & Group CEO PETRONAS, Datuk Tengku Muhammad Taufik, saat berkunjung ke kantor Kementerian ESDM di Jakarta Pusat, Jumat (23/9). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Kementerian ESDM menyebutkan, angka penjualan bensin Petronas terlalu kecil, sehingga bisnisnya tak memenuhi skala ekonomi. Dari jumlah SPBU milik Petronas itu, kemudian 9 di antaranya diambil alih Pertamina.
ADVERTISEMENT
Selain Petronas, badan usaha lain yang hengkang dari bisnis SPBU di Tanah Air adalah Total dari Prancis.

Daftar Badan Usaha SPBU di Indonesia

Saat ini, Indonesia diramaikan berbagai badan usaha yang menyediakan bisnis SPBU. Para perusahaan tersebut, baik domestik maupun asing, menawarkan berbagai jenis produk, mulai dari bensin (gasoline), solar (gasoil), maupun produk oli (lubricant).
Badan usaha yang paling banyak memiliki gerai SPBU adalah PT Pertamina (Persero). SPBU reguler milik Pertamina tersebar di seluruh kabupaten/kota di Indonesia dengan total 6.200 unit.
"Kalau termasuk SPBU Mini, SPBU Nelayan, itu bisa 7.000-an," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, kepada kumparan, Sabtu (24/9).
Selain Pertamina, ada beberapa badan usaha swasta yang berbisnis SPBU, yaitu BP AKR (PT Aneka Petroindo Raya), PT Shell Indonesia, PT Vivo Energy Indonesia, dan ExxonMobil. Dilansir dari laman masing-masing badan usaha, berikut peta persebaran SPBU swasta di Indonesia:
ADVERTISEMENT
Shell (188 unit)
- Jabodetabek: 137 unit
- Serang: 2 unit
- Cilegon: 1 unit
- Karawang: 3 unit
- Bandung: 7 unit
Ilustrasi SPBU Shell. Foto: Sena Pratama/kumparan
- Cirebon: 2 unit
- Medan: 7 unit
- Blitar: 1 unit
- Jombang: 1 unit
- Tuban: 1 unit
- Lamongan: 1 unit
- Surabaya: 21 unit
- Malang: 2 unit
- Pasuruan: 1 unit
- Gresik: 1 unit
- Sidoarjo: 1 unit
BP AKR (33 unit)
- Jabodetabek: 22 unit
- Purwakarta: 1 unit
- Karawang: 1 unit
Harga BBM di SPBU BP Akr Meruya Ilir, Senin (4/4/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
- Surabaya: 6 unit
- Malang: 1 unit
- Probolinggo: 2 unit
Vivo (18 unit)
- Jabodetabek: 17 unit
- Bandung: 1 unit
ExxonMobil
Tidak diketahui persis jumlah SPBU ExxonMobil di Indonesia. Namun berdasarkan data BPH Migas per 2019, perusahaan minyak asal Amerika Serikat ini sudah membangun 17 SPBU mini di Indonesia dan menargetkan 10.000 unit.
Aan Roswati (Kiri) tengah membeli BBM di SPBU mini ExxonMobil, Dangdeur, Purwakarta. Foto: kumparan