Pilih-pilih Ajakan Bukber Ramadhan Bila Tak Ingin Keuangan Tekor

2 Mei 2019 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buka Bersama Headline Management Foto: Anissa Anggia/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Buka Bersama Headline Management Foto: Anissa Anggia/kumparan
ADVERTISEMENT
Kedatangan bulan Ramadhan selalu disambut suka cita oleh hampir kebanyakan orang, terutama umat Islam. Tapi, bulan puasa juga kerap membuat keuangan keluarga jebol karena kebutuhan yang meningkat hingga Lebaran.
ADVERTISEMENT
Apa saja masalah keuangan saat Ramadhan dan Lebaran?
Perencana Keuangan Ligwinan Hananto mengatakan ada 3 masalah klasik yang selalu berulang saat memasuki bulan Ramadhan dan Lebaran tiba. Pertama, kenaikan harga bahan pokok yang nyaris terjadi setiap tahun.
Menurut perempuan yang akrab disapa Wina mengatakan kenaikan harga bahan pokok saat Ramadhan dan jelang Lebaran bukan sesuatu yang aneh. Ini terjadi karena didorong oleh faktor permintaan yang tinggi, terutama bahan makanan.
"Pertama dan selalu berulang adalah kenaikan harga. Ada kenaikan harga tapi sepertinya inflasi 5 tahun belakang terkendali ya, jadi seharusnya kenaikan harga tidak terlalu kaget," kata Wina dalam acara "Anti Boncos di Bulan Ramadhan ala HERO" di CoHive, Plaza Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/5).
ADVERTISEMENT
Untuk mengakali kenaikan harga barang-barang, kata Wina, sebaiknya para ibu memanfaatkan promo yang ditawarkan di tempat perbelanjaan.
Talkshow ‘Anti Boncos di Bulan Ramadan’ di CoHive, Plaza Kuningan, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Masalah klasik yang kedua adalah ajakan buka bersama (bukber) saat Ramadhan. Biasanya, ajakan tersebut datang lebih dari tiga kali. Mulai dari teman kerja hingga reuni teman semasa Taman Kanak-kanak.
Badai bukber ini, kata Wina, jika tidak dikendalikan, bakal membuat kantong bocor. Sebab biaya makan yang dikeluarkan tidak sedikit. Apalagi, dengan kehidupan yang selalu ingin memamerkan sesuatu di media sosial.
"Badai bukber akan menyunat habis pengeluaran biaya lifestyle kita. Artinya kita harus punya pengeluaran yang lebih besar," ucap dia.
Masalah ketiga adalah mudik. Meski bakal bertemu dengan keluarga besar di kampung, mudik menjadi masalah keuangan klasik yang selalu dihadapi keluarga.
ADVERTISEMENT
Masalah keuangan dalam mudik yang kerap ditemui mulai dari biaya transportasi yang mahal hingga bagi-bagi angpau ke sanak saudara di kampung.
Meski begitu, kata Wina, ketiga masalah ini merupakan hal yang harus dihadapi masyarakat Indonesia tiap tahunnya. Jadi, sebelum Ramadhan dan Lebaran tiba, semua harus sudah dipersiapkan dengan matang.
"Mudik ini jadi isu nasional karena jutaan orang bergerak. Saya lihat mudik mampu tapi jangan sampai belum sempat bayar uang SPP sekolah anak. Ya jadi harus kita hadapi karena tiap tahun terjadi. Ya jadi harus disiapkan," ucap dia.