Pinjaman KECE BRI Bantu Kembangkan Usaha Penjual Ayam Kampung di Pati

7 April 2024 16:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agen BRILink  Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Agen BRILink Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
Seorang penjual ayam kampung di Desa Bancak, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Safitriani, membagikan kisah inspiratif tentang perjalannya membangun usaha.
ADVERTISEMENT
Safitriani merupakan ibu dua anak, yang ingin menghasilkan uang untuk menunjang kebutuhan keluarga. Ia mengaku, hal tersebut yang mendorongnya untuk berjualan ayam kampung.
Ide untuk memulai usaha jual beli ayam kampung muncul saat Safitriani mengobrol dengan para tetangga di warung sayur. Saat itu, para pedagang sering kali mengeluh karena kesulitan mendapatkan ayam kampung, sehingga banyak kebutuhan pembeli yang tidak terpenuhi.
Sementara itu, Safitriani mempunyai kenalan peternak ayam kampung, yang tidak memiliki akses untuk menjual hasil ternaknya ke kota. Melihat dua hal tersebut, ia pun berinisiatif untuk menjembatani dengan cara membeli ayam kampung dari daerah dan memasoknya ke warung-warung.
"Dari situ awalnya, kemudian saya mulai memasok ayam kampung ke warung-warung," ujarnya.
ADVERTISEMENT

Semakin sukses berkat pinjaman KECE BRI

Meski demikian, perjalanannya sebagai penjual ayam tidaklah mudah. Safitriani mengatakan, ia sempat terkendala perihal pendanaan.
Mulanya, ia mencoba untuk menyisihkan sedikit demi sedikit uang yang diberikan suaminya sebagai modal usaha. Namun, modal usaha pun habis untuk mencukupi kebutuhan dapur.
Singkat cerita, Safitriani datang ke AgenBRILink yang ada di sekitar rumahnya. Ia pun menceritakan permasalahan yang dihadapinya. Kemudian, Safitriani ditawari produk pinjaman Kredit Cepat (KECE) dari BRI.
Adapun pinjaman KECE memiliki plafond hingga Rp 10 juta. Pinjaman ini dapat diakses masyarakat melalui AgenBRILink.
"Persyaratannya mudah, cukup e-KTP saja. Prosesnya juga cukup mudah dan cairnya cepat, saya cuma butuh waktu 4 hari kerja langsung cair," tutur Safitriani.
ADVERTISEMENT
Safitriani mengungkapkan, awalnya ia mendapat pinjaman sebesar Rp 2 juta. Dana tersebut digunakan untuk modal usaha jual beli ayam kampung. Dari modal itu, Safitriani berhasil mengumpulkan omzet sekitar Rp 3 juta dalam satu bulan.
"Yang pinjam Rp 2 juta kemarin sudah lunas. Sekarang, pinjam lagi Rp 5 juta karena mau lebaran, jadi permintaan ayam juga meningkat," katanya.
Menurut Safitriani, ia sangat terbantu dengan program pinjaman KECE. Pasalnya, berkat program tersebut, ia kini tidak lagi bergantung pada pendapatan suami.
"Pinjaman KECE ini sangat membantu saya untuk mengembangkan usaha. Apalagi, saya masih punya dua anak yang masih sekolah dan harus dibiayai," ucapnya.
Terakhir, Safitriani menyampaikan ucapan terima kasih pada BRI atas program tersebut. Ia berharap, program ini masih akan terus berlanjut dan memberi manfaat yang semakin banyak bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan perseroan akan terus mendorong pemberdayaan segmen ultra mikro sebagai upaya mengakselerasi ekonomi Indonesia secara optimal.
“Terbukanya akses pembiayaan bagi usaha ultra mikro akan memberikan fleksibilitas dan daya adaptasi yang baik bagi pengembangan usaha,” ucapnya.
“Di samping itu, mendekatkan jangkauan inklusi keuangan pada kelompok ini dapat membuka ruang tumbuh usaha menjadi lebih luas sehingga saving capacity pun ikut meningkat,” imbuh Supari.