PLN Siap Didenda Jika Tak Mampu Pasok Listrik ke Industri Smelter

20 Desember 2019 12:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani saat meresmikan Pusat Pengelola Informasi dan Solusi (P2IS) di kantor PLN Pusat, Jakarta (27/11/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani saat meresmikan Pusat Pengelola Informasi dan Solusi (P2IS) di kantor PLN Pusat, Jakarta (27/11/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) berkomitmen untuk mendukung infrastruktur kelistrikan industri smelter. Jika terdapat perusahaan yang meminta untuk dilistriki, PLN akan langsung untuk membangun infrastrukturnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, menurut Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani, apabila pihaknya terbukti tak siap menyalurkan listrik, PLN siap untuk diberi penalti seperti pengenaan denda.
"Dengan catatan bapak siap, kami siap. PLN siap dipenalti jika tidak siap," ujarnya dalam diskusi 'Kesiapan PLN Melistriki Industri Smelter' di Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Jumat (20/12).
Dia menjelaskan, hal itu dilakukan sebagai pemicu agar PLN memberikan pelayanan yang terbaik bagi industri. Namun demikian, pihaknya juga meminta saat PLN diminta melistriki, industri smelter juga sudah harus siap operasi.
"Mudah-mudahan dengan demikian kita sama-sama bekerjasama. Kami ingin bantu bapak ibu bahwa listrik yng disediakan industri adalah green sehingga penurunan CO2 akan sama-sama kita peroleh," tegas Sripeni.
Diskusi kesiapan PLN listriki industri smelter di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/12). Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Dia menambahkan, PLN telah mengantisipasi meningkatnya permintaan listrik dengan membangun pembangkit dan jaringan transmisi. Tujuannya juga agar harga listrik yang diberikan bisa lebih kompetitif.
ADVERTISEMENT
"PLN siap melistriki industri smelter dan melakukan best effort untuk menyediakan listrik secara kompetitif. Tentunya kami dapat KPI bahwa tarif industri besar harus termurah di ASEAN," bebernya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menambahkan, pembangunan smelter merupakan salah satu upaya agar defisit neraca perdagangan teratasi. Menengok smelter memberikan nilai tambah pada produk pertambangan.
"Fokus pemerintah saat ini adalah defisit neraca dagang, Salah satunya sektor kita jadi penyebab sekaligus jadi harapan sektor pertambangan. Ini fokus PLN dari pasokan sudah cukup, sekarang tinggal bagaimana kualitas bagus artinya premium," katanya.