news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PLTU Cirebon-1 Mau Pensiun Dini, PT CEP: Belum Ada Komitmen yang Dibuat

18 November 2022 14:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pembangunan PLTU Unit 2 Cirebon Power di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019).  Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembangunan PLTU Unit 2 Cirebon Power di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
ADVERTISEMENT
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon-1 secara resmi akan dipercepat penghentian masa operasionalnya atau pensiun dini (early retirement) dalam kerangka kerja Mekanisme Transisi Energi (Energy Transition/ETM).
ADVERTISEMENT
PLTU Cirebon-1 yang dioperasikan oleh T Cirebon Electric Power (CEP), memiliki kapasitas 660 megawatt (MW) ini telah diputuskan pensiun dini dana penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT PLN (Persero), Kementerian ESDM, dan Asian Development Bank (ADB) saat B20 Summit, Senin (14/11) lalu.
Head of Communication PT CEP, Yuda Panjaitan, mengatakan pihaknya memiliki komitmen kuat terhadap kelestarian lingkungan dan mendukung upaya pemerintah dan inisiatif global untuk mencegah dampak perubahan iklim.
"MoU yang ditandatangani ADB, Kementerian ESDM, dan PLN pada 14 November lalu adalah wujud upaya kami untuk mengeksplorasi dan mempelajari lebih lanjut Mekanisme Transisi Energi (ETM)," ujarnya saat dihubungi kumparan, Jumat (18/11).
Meski demikian, Yuda menuturkan belum ada kesepakatan apa pun yang terbentuk sebagai tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman beberapa waktu yang lalu.
Suasana PLTU Pluit di Jakarta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Dan belum ada komitmen dan atau kesepakatan yang telah dibuat. Cirebon Power terbuka untuk diskusi selanjutnya," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengungkapkan, terdapat beberapa alasan mengapa PLTU Cirebon perlu disuntik mati menggunakan skema ETM. Salah satunya, PLTU ini memiliki kombinasi yang tepat berdasarkan pemiliknya, berusia setengah, dan memiliki struktur pembiayaan yang cocok untuk re-financing.
"Kemudian, perusahaan proyek sudah memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan yang aktif, terlibat dengan masyarakat, dan karenanya cocok untuk memastikan pembangkit batubara akan dihentikan dengan pertimbangan transisi yang kuat dan adil," jelas Asakawa di Jimbaran, Bali, Senin (14/11).
Asakawa melanjutkan, ADB baru akan memulai negosiasi mengenai kapan pembangkit listrik ini benar-benar mati. Sebab, pembangkit listrik ini memiliki kontrak penyaluran listrik hingga 2042, artinya saat itu usianya 30 tahun.
"Jika pembangkit listrik ini menghentikan operasinya secara permanen pada 2037, misalnya, hal itu akan mengurangi masa operasinya setidaknya 15 tahun dengan menggunakan masa operasi konservatif 40 tahun," kata ADB.
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden ADB Masatsugu Asakawa, bahas pertumbuhan ekonomi ASEAN 2023 di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Kamis, (10/11/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADB memperkirakan program pensiun dini PLTU Cirebon-1 dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 30 juta ton atau setara dengan menghilangkan 800.000 mobil dari jalan raya.
ADVERTISEMENT
Nantinya, program pensiun PLTU Cirebon, kata Asakawa, bakal menggunakan struktur pendanaan gabungan atau blended finance melalui skema ETM. Berdasarkan hitung-hitungan ADB, pendanaan pensiun dini PLTU Cirebon-1 berkisar di angka USD 230 juta hingga USD 300 juta atau setara Rp 3,56 triliun hingga Rp 4,65 triliun.