Polling kumparan: 62,07% Pembaca Tak Tertarik dengan Skema KPR 40 Tahun

25 Oktober 2024 16:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deretan rumah yang masih dalam tahap pembangunan perumahan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (3/10/2024). Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah
zoom-in-whitePerbesar
Deretan rumah yang masih dalam tahap pembangunan perumahan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (3/10/2024). Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah
ADVERTISEMENT
Sebanyak 62,07 persen atau 1.329 pembaca kumparan tak tertarik dengan skema KPR Rp 300 ribu per bulan selama 40 tahun untuk membeli rumah subsidi. Angka ini didapat dari polling kumparan yang diedarkan sejak 16 hingga 23 Oktober.
ADVERTISEMENT
Sisanya, sebanyak 37,93 persen atau 812 orang tertarik untuk mengikuti program ini. Terdapat 2.141 pembaca kumparan yang menjadi responden dalam polling ini.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto disebut berniat meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau rumah subsidi menjadi 334 ribu unit per tahun. Anggota Satgas Perumahan Prabowo, Bonny Z. Minang, mengatakan masyarakat bisa KPR dengan cicilan Rp 300 ribu per bulan, bunga 11 persen dan tenor 40 tahun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menilai usulan tenor rumah subsidi diperpanjang jadi 40 tahun memang bisa mempermudah masyarakat dari sisi nominal cicilan yang lebih murah.
“Bisa, bisa (mengecilkan nominal cicilan),” kata Basuki ketika ditemui di Kementerian PUPR pada Kamis (10/10).
Usulan ini, kata dia, juga bisa menekan angka backlog alias jumlah orang yang belum punya rumah karena cicilan jadi ringan. Apalagi dipengaruhi inflasi tahunan yang terus bergerak.
ADVERTISEMENT
Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto, mengatakan program cicilan rumah dengan tenor hingga 40 tahun memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan utama adalah besaran cicilan bulanan yang bisa menjadi lebih rendah dengan periode panjang.
"Kelemahannya beban cicilan akan melekat pada sebuah keluarga untuk waktu yang lama. Padahal ada banyak hal yang dapat terjadi pada sebuah keluarga di periode 40 tahun ini," kata Ligwina kepada kumparan, Jumat (11/10).
Menurutnya, program cicilan rumah 40 tahun akan ada konsekuensinya. Jika usia awal mencicil di umur 25 tahun dengan mengambil tenor selama 40 tahun, maka cicilan tersebut akan selesai di usia 65 tahun. Sementara rata-rata usia pensiun di Indonesia adalah antara 55-58 tahun.