Polling: Subsidi Mobil Listrik, Tepat atau Tidak?

Subsidi mobil listrik hingga Rp 80 juta kini tengah menuai polemik. Hal itu tak lepas dari kritikan Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, yang menyebut subsidi mobil listrik tidaklah tepat.
Menurut Anies, pembeli mobil listrik adalah orang mampu yang tak butuh subsidi. Selain itu, Anies juga menilai emisi karbon kendaraan listrik per kapita lebih tinggi dibanding emisi bus berbahan bakar minyak.
“Emisi karbon mobil listrik per kapita per km sesungguhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bisa berbahan bakar minyak. Emisi per km per kapita untuk mobil listrik dibandingkan dengan bus berbasis BBM. Kenapa itu bisa terjadi, tanda tanya karena bus memuat orang banyak sementara mobil memuat orang sedikit,” kata Anies dalam acara relawan Amanat Nasional (ANIES), di Jakarta pada Minggu (7/5)
Kritikan itu pun mengundang reaksi Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Saat ditanya awak media soal ada kritik tersebut, Luhut mengaku dirinya tak tahu siapa yang mengeluarkan kritik itu. Namun, dia meminta agar yang bersangkutan datang menemuinya dan membuktikan kritik itu salah.
"Siapa yang berkomentar? Saya enggak tahu itu. Nanti suruh dia datang ke saya, nanti biar saya jelaskan bahwa itu enggak ada (benarnya), enggak benar omongannya itu," kata Luhut saat ditemui di The Westin Jakarta, Selasa (9/5).
Lantas bagaimana menurutmu? Apakah menurutmu subsidi kendaraan listrik sudah tepat? Sampaikan jawaban dalam polling kumparan di bawah ini. Jangan lupa juga untuk berikan pendapat di kolom komentar, ya!