news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polri Kawal Pembangunan Kilang Minyak untuk Antisipasi Mafia Migas

26 Desember 2019 13:44 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang terletak di Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur. Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang terletak di Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur. Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa Polri akan mengawal pembangunan sejumlah kilang minyak Pertamina hingga selesai.
ADVERTISEMENT
"Kami kawal pembangunan kilang-kilang. Jangan sampai ada mafia minyak yang bermain," kata Irjen Sigit seperti dikutip dari Antara, Kamis (26/12).
Menurut dia, pembangunan kilang minyak terhambat karena adanya mafia migas. Untuk memetakan masalah di sektor migas, mantan Kapolda Banten itu berkoordinasi dengan pihak Pertamina.
"Harus dikawal. Karena kalau tidak, proses pembangunannya pasti akan banyak gangguan," katanya.
Kabareskrim Polri Inspektur Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersiap menandatangani dokumen saat serah terima jabatan Kabareskrim di Mabes Polri Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Saat ini terdapat lima proyek kilang pengembangan dan dua proyek kilang baru. Dengan proyek kilang ini, maka kapasitas pengolahan minyak diperkirakan akan meningkat 150 persen.
Proyek pengembangan kilang dilakukan di lima titik yakni di Cilacap (Jawa Tengah), Balongan (Jawa Barat), Dumai (Riau), Balikpapan (Kalimantan Timur), Plaju (Sumatera Selatan).
Sementara kilang minyak baru akan dibangun di Bontang (Kaltim) dan Tuban (Jawa Timur).
ADVERTISEMENT
Selain mengawal pembangunan kilang, Polri juga akan mengawal pembangunan sarana produksi energi terbarukan. Polisi juga akan menertibkan para penampung minyak dari sumur-sumur ilegal yang seharusnya dikelola oleh Pertamina.
"Banyak (sumur minyak) yang digali, kemudian ditampung oleh penampung ilegal untuk dijual bebas. Itu harus ditertibkan," katanya.
Ia menambahkan Pertamina akan memberdayakan para penampung ilegal ini dengan memberikan fasilitas berupa koperasi.
"Pertamina menyanggupi untuk membuatkan semacam koperasi sehingga masyarakat diajari cara mengebor yang benar. Mereka (warga) akan menampung, lalu dibeli Pertamina. Menggeser dari ilegal menjadi legal tanpa mematikan (usaha) masyarakat," katanya.