Populer: Andre Soelistyo akan Mundur dari GoTo; Harga Beras Sulit Turun

21 Mei 2024 5:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Grup GoTo, Andre Soelistyo. Foto: Dok. GoTo
zoom-in-whitePerbesar
CEO Grup GoTo, Andre Soelistyo. Foto: Dok. GoTo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Co-Founder dan Komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Andre Soelistyo, akan mengundurkan diri dari dewan komisaris perusahaan, menjadi berita populer di kumparanBisnis sepanjang Senin (20/5).
ADVERTISEMENT
Selain itu, berita mengenai Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memproyeksi pemerintah tidak akan menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras, baik premium maupun medium, juga ramai dibaca publik. Berikut rangkumannya:

GoTo Umumkan Andre Soelistyo Akan Mengundurkan Diri dari Komisaris

Kabar mundurnya Andre Soelistyo dari jabatan komisaris diutarakan manajemen GoTo dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (20/5).
“Andre Soelistyo akan mengundurkan diri dari Dewan Komisaris, untuk fokus pada bidang lain,” tutur manajemen.
Berdasarkan data RTI Business, saat ini Andre setidaknya memegang 2,61 miliar atau setara 0,22 persen saham GOTO.
Tak hanya itu, manajemen GOTO juga mengumumkan, masa jabatan William Tanuwijaya dan Melissa Siska Juminto selaku Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan juga telah berakhir.
Keputusan tersebut akan dibawa GoTo dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Juni 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT

Bulog Ungkap Harga Beras Sulit Turun Meski Ada Panen Raya

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi di Sentra Penggilingan Padi Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Bayu menjelaskan, penurunan harga beras harus diiringi dengan gelontoran produksi beras dari dalam negeri, yang bisa menyebabkan seimbangnya permintaan dan pasokan.
“Memang biasanya sulit dikembalikan kalau sudah sempat naik, kecuali ada keadaan yang sangat luar biasa di mana panennya luar biasa banyak, besar maka supply demand-nya bisa terjaga atau seimbang,” kata Bayu di Sentra Penggilingan Padi Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), meski ada panen raya, produksi beras diproyeksi akan turun pada Juni tahun ini. Karena itu, kemungkinan pemerintah tidak akan menurunkan atau mengembalikan harga beras baik premium maupun medium pada HET yang belum direlaksasi.
“Kalau dilihat data BPS, Juni saja sudah defisit lagi. Jadi saya duga sulit untuk kembali HET-nya,” jelas Bayu.
ADVERTISEMENT
HET beras premium sebelum direlaksasi adalah Rp 13.900 per kg dan beras medium Rp 10.900 per kg.