Populer: BPOM soal Produk ABC Ditarik Singapura; Pariwisata RI Salip Malaysia

10 September 2022 6:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kecapmanis ABC. Foto: Mashka/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kecapmanis ABC. Foto: Mashka/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pernyataan lengkap Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengenai dua produk ABC yang ditarik Otoritas Keamanan Pangan Singapura (Singapore Food Agency/SFA), menjadi salah satu berita paling populer di kumparanBisnis sepanjang Jumat (9/9).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan yang mengungkapkan skor pariwisata Indonesia pertama kali bisa menyalip Thailand dan Malaysia, juga ramai dibaca publik. Berikut rangkumannya.

Penjelasan Lengkap BPOM soal Kecap dan Saus ABC Ditarik Singapura

BPOM menjelaskan, produk Kecap Manis dan Saus Sambal Ayam Goreng ABC ditarik peredarannya oleh SFA karena tidak mencantumkan informasi alergen sulfit dan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pengawet benzoat pada label produk.
SFA menyatakan keberadaan sulfit sebagai alergen tidak menimbulkan isu keamanan pangan pada konsumen secara umum, kecuali yang memiliki riwayat alergi.
Produk temuan SFA tersebut berlabel bahasa Indonesia, yang ditutup dengan label berbahasa Inggris dengan informasi yang tidak lengkap, termasuk tidak mencantumkan informasi alergen sulfit dan penggunaan BTP pengawet benzoat. Produk diekspor oleh eksportir yang tidak terkait langsung dengan PT Heinz ABC Indonesia sebagai produsen.
Ilustrasi saus sambal ayam goreng ABC. Foto: Titikmotret/Shutterstock
"Kedua produk tersebut tidak diekspor menggunakan Surat Keterangan Ekspor (SKE) BPOM karena SFA tidak mewajibkan SKE baik berupa Health Certificate atau Certificate of Free Sale untuk setiap pemasukan produk pangan ke Singapura," kata BPOM dalam keterangan resmi, Jumat (9/9).
ADVERTISEMENT

Luhut: Pertama Kalinya Skor Pariwisata RI Susul Malaysia dan Thailand

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara peluncuran kartu kredit pemerintah domestik dan QRIS antarnegara. Foto: Dok. Kemenko Marves
Luhut mengungkapkan, skor Travel and Tourism Development Index Indonesia telah meningkat dari dari 4,2 poin ke 4,4, sehingga membuat peringkat Indonesia naik ke posisi 32 dari sebelumnya di posisi 44.
Menurut dia, hal tersebut berkat kerja sama seluruh pihak sehingga Indonesia dapat memperkuat posisinya untuk kemudian bisa menarik lebih banyak investor menanamkan modalnya di sektor pariwisata.
"Pertama kalinya Indonesia berada di atas Thailand dan Malaysia, terima kasih atas kerja keras semua pihak," kata Luhut saat Investment Forum: 5 Super Priority Tourism Destinations, Jumat (9/9).