Populer: Dirut hingga Komut Bicara soal Data BSI Dibajak Geng Ransomware LockBit

14 Mei 2023 6:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
Nasabah melakukan transaksi di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Gedung Wisma Mandiri I di Jakarta, Kamis (11/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Nasabah melakukan transaksi di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Gedung Wisma Mandiri I di Jakarta, Kamis (11/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Geng ransomware LockBit mengakui menjadi dalang dibalik lumpuhnya layanan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) selama 4 hari. Berita-berita soal ini jadi deretan berita populer kumparanBisnis pada Sabtu (13/5).
ADVERTISEMENT
Meski manajemen mengaku layanan sudah kembali normal sejak Jumat (12/5), geng ransomware LockBit mengaku bertanggung jawab atas gangguan semua layanan BSI. Hal ini terungkap dari unggahan akun Twitter @darktracer_int.
"Mereka juga mengumumkan telah mencuri 15 juta data nasabah, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data internal dan mengancam akan merilis semua data di web gelap jika negosiasi gagal," kata LockBit, Sabtu (13/5).

Manajemen BSI Pastikan Data Nasabah Aman

Mengenai viral data nasabah dibobol, Komisaris Utama BSI Adiwarman A. Karim memastikan data nasabah aman meskipun menjadi sasaran serangan geng ransomware.
"Insyaallah dana dan data nasabah aman. Semua risiko dihitung dan dimitigasi. Mohon doanya ya. Bismillah," katanya saat dihubungi kumparan.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menegaskan pihaknya senantiasa meningkatkan dan melakukan perbaikan pengamanan sistem IT perseroan berdasarkan pedoman dan standar yang ditetapkan.
ADVERTISEMENT
“Gangguan di IT BSI sebenarnya telah dapat dipulihkan (recover operation) segera dan ini merupakan response recovery yang baik. Prioritas utama kami menjaga data dan dana nasabah,” ujar Hery.
Dia menuturkan bahwa BSI juga terus memperkuat keamanan teknologi perseroan dalam divisi khusus yang berada di bawah CISO (Chief Information and Security Officer).
“CISO ini kerjanya sama seperti satpam fisik, melakukan ronda, tapi ronda dari sisi teknologi. CISO akan melihat titik-titik weak point yang harus ditutup. Itu adalah satu upaya untuk melindungi data-data nasabah,” kata Hery.
BSI, katanya, akan terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan otoritas terkait, akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan comply terhadap aturan yang berlaku.
Selain itu, BSI juga menyiagakan sebanyak 434 kantor cabang se-Indonesia untuk membuka operasional pada Sabtu (13/5) dan Minggu (14/5) demi melayani kebutuhan nasabah.
ADVERTISEMENT

Siapa LockBit?

Dikutip dari Guardian, sebagian besar grup ransomware cenderung beroperasi dari Eropa timur, bekas Republik Soviet, dan Rusia. LockBit termasuk salah satunya.
Pada November lalu, Departemen Kehakiman AS mendakwa seseorang dengan warga negara ganda Rusia dan Kanada, Mikhail Vasiliev, atas dugaan partisipasi dalam kampanye ransomware LockBit.
LockBit disebut telah dikerahkan terhadap setidaknya 1.000 korban di AS dan di seluruh dunia, telah menghasilkan setidaknya USD 100 juta dalam tuntutan tebusan dan telah mendapatkan puluhan juta dolar dalam pembayaran uang tebusan.
Korban serangan LockBit termasuk Pendragon, sebuah perusahaan dealer mobil Inggris, yang telah menolak untuk membayar permintaan ransomware senilai USD 60 juta.