Populer: Harga Pertamax Turun; Kisah Pendiri Mixue

4 Januari 2023 6:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah mengumumkan penurunan harga BBM Pertamax jadi Rp 12.800 per liter dari sebelumnya Rp 13.900 per liter. Kabar itu menjadi berita yang paling dibaca sepanjang Selasa (3/1).
ADVERTISEMENT
Selain itu, juga ada artikel tentang kisah Zhang Hongchao, pendiri brand minuman manis Mixue yang kini kedainya menjamur di mana-mana. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis.

Harga Pertamax Turun

Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan penurunan harga BBM Pertamax jadi Rp 12.800 per liter dari sebelumnya Rp 13.900 per liter. Keputusan ini diambil menyusul turunnya harga minyak mentah ke level USD 79 per barel.
"Harga Pertamax turun dari Rp 13.900 jadi Rp 12.800 per liter," kata Erick Thohir di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Selasa (3/1).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang mendampingi Erick mengatakan, kebijakan harga baru ini berlaku mulai kemarin Selasa pukul 14:00 WIB.
Selain Pertamax, harga BBM lain pun ikut turun seperti Pertamax Turbo hingga Dexlite sesuai dengan turun sesuai dengan formula yang ditetapkan Menteri ESDM.
ADVERTISEMENT

Kisah Pendiri Mixue

Sebelum Mixue kedainya menjamur seperti saat ini, bisnis ini dimulai Zhengzhou Hongchao dari nol. Mahasiswa Universitas Henan, China, membuat Mixue dalam bentuk es serut yang dia jual dalam kios sederhana untuk meringankan beban biaya keluarganya di Zhengzhou, Henan.
Modal yang digunakan untuk memulai usaha es serut Mixue dari uang yang dikumpulkan selama kerja paruh waktu dan pinjaman sang nenek. Saat itu, nenek Hongchao meminjamkan uang ke sang cucu sekitar 4.000 RMB (setara USD 483 pada tahun itu).
Toko Ice cream mixue. Foto: Arief Syauqi/shutterstock
"Jadi setelah lulus kuliah, dia kembali ke Zhengzhou, mencari tempat untuk mendirikan warung dan mulai menjual es serut. Toko bernama "es serut dingin" ini adalah awal mula Mixue Bingcheng berdiri," demikian cerita soal Hongchao dikutip dari PANDA!YOO, Selasa (3/1).
ADVERTISEMENT
Karena modal awal yang terbatas, gerai Mixue pertama sangat sederhana. Hanya lemari es, beberapa bangku, dan meja lipat. Bahkan mesin untuk memproduksi es serut dirakit oleh Hongchao dengan membeli motor, turntable, dan cutter.
Pada 2007, banyak orang ingin membuka gerai Mixue. Zhang pun membuka bisnis waralabanya. Lusinan gerai mulai dibuka di Henan. Semakin moncer, setahun berikutnya Mixue Bingcheng secara resmi didirikan sebagai sebuah perusahaan, dan jumlah toko waralaba lebih dari 180.
Pada 2010, Mixue Bingcheng memilih untuk bekerja sama dengan Zhengzhou Baodao Trading Co., Ltd. untuk mengembangkan waralaba di seluruh negeri, yang semakin meningkatkan visibilitas dan pengaruh perusahaannya.
Di tahun-tahun berikutnya, merek Mixue Bingcheng mulai melesat bahkan bisa ekspansi ke luar negeri. Pada 2018, Mixue mulai masuk ke pasar Vietnam. Gerai pertamanya di luar negeri ada di Hanoi.
ADVERTISEMENT
Pada Juni 2020, Mixue Bingcheng memiliki lebih dari 10.000 toko di China. Merek minuman teh pertama yang melebihi 10.000 toko di negara tersebut.