Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Populer: Jokowi Resmikan Whoosh; LRT Jabodebek Tak Lagi Diskon
3 Oktober 2023 5:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain itu, informasi mengenai tarif LRT Jabodebek yang tidak lagi diskon juga menyita perhatian publik. Berikut ini rangkuman selengkapnya berita populer di kumparanBisnis:
Jokowi Resmikan Whoosh
Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Whoosh pada Senin (2/10). Sejalan dengan nama barunya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu pun kini sudah memiliki logo baru.
Dalam peresmian hari ini, logo yang terpampang adalah logo yang dibuat Visious Studio.
KCIC menyebut logo ini mengaplikasikan warna kontras yang mencolok, serta karakter yang tegas sebagai bentuk ekspresi bahwa logo ini memberi ekspresi kegesitan, kekuatan, keberanian, ketegasan, dan ketajaman visi untuk masa depan. Adapun huruf W menggambarkan gelombang suara yang melesat dalam kecepatan tinggi.
Saat peresmian, Jokowi juga menyinggung soal pemilihan nama Whoosh. Whoosh sendiri merupakan akronim dari waktu hemat, operasi optimal, sistem hebat.
ADVERTISEMENT
"Kereta cepat ini kita namakan Whoosh. Ini diinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi. Sekali lagi WHOOSH tapi membacanya whoosh," tutur Jokowi.
LRT Jabodebek Tak Lagi Diskon
Tarif promo LRT Jabodebek Rp 5.000 flat sudah berakhir. Kini, tarif yang berlaku yakni minimal Rp 3.000 dan tarif maksimal Rp 20.000 berlaku sampai Februari 2024.
Penumpang pun mengeluhkan tarif maksimal Rp 20.000 tersebut, apalagi bagi penumpang yang biasanya naik dari stasiun terjauh, baik itu Stasiun Jatimulya maupun Harjamukti menuju Dukuh Atas.
Salah satu penumpang LRT Jabodebek yang ditemui kumparan, Senin (2/10), mengatakan dirinya keberatan atas tarif maksimal Rp 20.000 tersebut karena dinilai kemahalan, lebih baik naik motor pribadi.
Sementara itu, penumpang LRT Jabodebek lain bernama Atik mengaku tidak keberatan dengan berakhirnya promo tarif flat Rp 5.000 jika sebanding dengan kualitas layanan dan kebutuhan mobilitasnya.
ADVERTISEMENT