Populer: PayTren Pernah Ditawar Rp 4 T; Ada Kementerian Ngotot Tambah Anggaran

14 April 2022 4:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PayTren Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PayTren Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Wirda Mansur angkat bicara terkait video sang ayah, Yusuf Mansur, yang viral beberapa waktu terakhir lantaran berbicara seakan membutuhkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk membesarkan PayTren.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut menjadi salah satu yang populer di kumparanBisnis. Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut ada kementerian yang kukuh meminta anggaran meskipun realisasi belanjanya rendah.
Berikut ini rangkuman selengkapnya berita populer di kumparanBisnis sepanjang hari Rabu (13/4).

PayTren Pernah Ditawar Rp 4 Triliun

Video Yusuf Mansur yang viral beberapa waktu terakhir membahas seakan membutuhkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk membesarkan Paytren.
"Bisa saya ngajak ngomong Anda semua, butuh duit Rp 1 triliun buat ngegedein Paytren? Bisa?,” kata Yusuf Mansur berapi-api dalam video tersebut.
Namun menurut Wirda seperti dikutip dari story instagramnya @wirda_mansur, Rabu (13/4) uang Rp 1 triliun bukan lah perkara besar. Pasalnya, ada salah satu investor yang sempat menawarkan saham Paytren senilai Rp 4 triliun di 2018.
ADVERTISEMENT
“Paytren pengen dibeli sahamnya sekian persen, dengan angka 4 TRILIUN Rupiah, dengan di tahun tersebut,” tulis dia.
Tak hanya itu, Wirda juga membeberkan kalau investor tersebut adalah perusahaan besar. Namun berjalannya waktu, sang ayah memutuskan untuk tidak menjual PayTren kepada sang investor.
“Karena pengen biar umat yang bener-bener punya, bener bener lahir dari muslim,” kata Wirda.
Sri Mulyani: Ada Kementerian Ngotot Minta Tambah Anggaran
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers usai menutup pertemuan pertama tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di JCC, Jumat (18/02/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Menteri keuangan Sri Mulyani meminta kementerian/lembaga untuk merancang anggaran belanja secara baik dan benar. Menurutnya, banyak kementerian/lembaga yang menyusun belanja hanya berpatokan pada tahun-tahun sebelumnya.
Sri Mulyani bahkan menyebut, ada kementerian/lembaga yang kukuh meminta anggaran, padahal realisasi belanjanya rendah atau menurun dari tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, ada juga kementerian/lembaga yang realisasi atau penyerapan belanjanya masih rendah, namun tetap meminta nilai anggaran yang sama.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Menkeu meminta kementerian/lembaga betul-betul menyusun anggaran belanja sesuai dengan pencapaian dan output yang akan dikejar.
****
kumparan bagi-bagi starter pack kuliah senilai total Rp 30 juta untuk peserta SNMPTN 2022. Lolos atau nggak, kamu bisa tetap ikutan, lho! Intip mekanismenya di LINK ini.