Populer: Pemerintah Bantah LPG 3 Kg Langka; Prabowo Diminta Tegur Bahlil

4 Februari 2025 6:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo dan orang-orang dekatnya, Seskab Mayor Teddy dan Aspri Rizky Irmansyah saat hendak bertolak ke India, 23 Januari 2025. Foto: Instagram/@rizky_irmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo dan orang-orang dekatnya, Seskab Mayor Teddy dan Aspri Rizky Irmansyah saat hendak bertolak ke India, 23 Januari 2025. Foto: Instagram/@rizky_irmansyah
ADVERTISEMENT
Kabar mengenai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang menegaskan tidak ada kelangkaan LPG 3 kg menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis sepanjang Senin (3/2).
ADVERTISEMENT
Selain itu ada saran agar Presiden Prabowo Subianto menegur Bahlil karena membuat kebijakan melarang pengecer menjual LPG 3 kg juga ramai menyita perhatian publik.
Berikut rangkuman selengkapnya:

Bahlil Bantah LPG 3 Kg Langka

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (17/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Bahlil menegaskan tidak ada kelangkaan LPG 3 kg. Namun, ia menduga ada yang memainkan harga dan volume di lapangan.
Dia juga memastikan pemerintah tidak membatasi kuota dan subsidi LPG 3 kg, sama seperti kuota impor LPG yang masih sama dengan bulan-bulan sebelumnya.
"Saudara-saudara saya di manapun berada, mohon kasih waktu sedikit saja, kami selesaikan ini. Barang enggak ada langka, saya jamin. Saya jamin enggak ada langka," tegas Bahlil saat konferensi pers di Kementerian ESDM, Senin (3/2).
Dia juga akan terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat untuk mengecek langsung kemelut kelangkaan LPG 3 kg yang banyak dikeluhkan masyarakat.
ADVERTISEMENT

Pakar UGM: Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg Blunder, Prabowo Harus Tegur Bahlil

Warga antre membeli gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di salah satu pangkalan gas elpiji di Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (3/2/2025). Foto: Abdan Syakura/ANTARA FOTO
Pengamat ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, kebijakan melarang penjualan LPG 3 kg di pengecer sejak 1 Februari 2025 merupakan blunder dan mematikan usaha rakyat kecil.
"Prabowo harus menegur Bahlil atas kebijakan blunder tersebut agar kebijakan serupa tidak terulang kembali,” kata Fahmy dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (3/2).
Dia melihat, kebijakan ini bertolak belakang dengan komitmen Prabowo soal keberpihakan pada rakyat kecil. Sebab dia melihat, selama ini pengecer adalah pengusaha akar rumput. Banyak warung kecil mengais pendapatan dengan jualan gas LPG 3 kg.