Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Populer: Stafsus Sri Mulyani Mundur dari Adhi Karya; Kemendag Cek Zat Mi Instan
28 April 2023 5:38 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani , Yustinus Prastowo, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Ini menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Kamis (27/4).
ADVERTISEMENT
Selain itu ada kabar soal Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang akan mengecek kebenaran soal temuan Taiwan, atas kandungan zat etilen oksida dalam mi instan yang dapat pemicu kanker. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBISNIS:
Stafsus Sri Mulyani Mundur dari Adhi Karya
Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Ini diketahui dari surat pengunduran diri yang disampaikan Prastowo ke perseroan sejak 18 April 2023.
"Bahwa pada tanggal 18 April 2023 perseroan menerima surat pengunduran diri Bapak Yustinus Prastowo dari Jabatan Komisaris PT Adhi Karya (Persero) Tbk, sehubungan dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)," tulis keterangan Adhi Karya dalam keterbukaan informasi BEI.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Semen Indonesia pada Senin (17/8), Prastowo telah lebih dulu ditunjuk sebagai komisaris.
Rapat memberhentikan dengan hormat Astera Primanto Bhakti sebagai Komisaris, Aas Asikin Idat sebagai Komisaris Independen, Aulia Mulki Oemar sebagai Direktur Bisnis dan Pemasaran, dan Adi Munandir sebagai Direktur Supply Chain.
Rapat mengangkat dewan komisaris dan direksi perseroan, yaitu Staf Khusus Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo sebagai komisaris, Saor Siagian sebagai komisaris independen, Subhan sebagai Direktur Bisnis dan Pemasaran, dan Reni Wulandari sebagai Direktur Operasi.
Kemendag Cek Zat di Mi Instan
Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengecek kebenaran soal temuan Taiwan, atas kandungan zat etilen oksida dalam mi instan yang dapat pemicu kanker. Hal itu dilakukan, karena Kemendag melihat produk sejenis yang dipasarkan di Indonesia tidak ada masalah.
ADVERTISEMENT
"Kita cek dulu benar tidak seperti itu, kita juga komunikasi dengan pihak Taiwan," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Budi Santoso di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (27/4).
Budi menjelaskan, pada dasarnya setiap negara memiliki standar masing-masing dalam klasifikasi layak ekspor. Hal itulah yang menjadi dasar dalam kasus mi instan di Taiwan.
"Di Indonesia sebenarnya tidak masalah, cuma di Taiwan memang sangat sensitif aturannya, berbeda dengan kita. Tapi tidak ada masalah sebetulnya yang di Indonesia," kata Budi.
Sebelumnya Taiwan menemukan dua produk mi instan asal Indonesia dan Malaysia yang dijual di Taiwan, mengandung zat pemicu kanker. Dilansir Channel News Asia, produk tersebut adalah Indomie: Special Chicken Flavor (Indomie : Rasa Ayam Spesial) dan Ah Lai White Curry Noodles (Mie Kari Putih Ah Lai) dari Malaysia.
ADVERTISEMENT
Temuan itu berupa etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia dalam dua produk mi instan itu. Limfoma adalah kanker yang memengaruhi kelenjar getah bening. Sedangkan, leukemia adalah kanker yang memengaruhi darah dan sumsum tulang.